8) Deal With The Bad Boy

434K 27.3K 1.8K
                                    

Sean berdiri di ambang pintu, membuat hampir seluruh siswi kelas X-A berjingkrak girang. Bagaimana tidak? Salah satu the most famous boy tiba-tiba datang ke kelas mereka.

Ocha menyikut lengan Lisya. "Sya, kayaknya Kakak elo nyariin elo tuh." Ocha menunjuk Sean dengan dagunya.

"Hah? Ngapain tuh bocah ke sini? Bikin kesel aja. Bagaimana kalau orang-orang tahu kalau dia Kakak gue?" oceh Lisya kesal. Ia langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Sean.

Lisya : Kak, pergi sana! Jangan sampai orang-orang tahu kalau kita bersaudara! Jangan temui aku di sekolah 😡

Sean : Gue cari Ocha, bego!

Mulut Lisya menganga kaget. Ia buru-buru memperlihatkan percakapan chat-nya pada Ocha. Tentu saja Ocha masih tak mengerti mengapa Sean mau bertemu dengannya.

"Cha, sebaiknya lo cepetan ke sana sebelum Kak Sean marah," saran Lisya.

Ocha meneguk ludah takut, perlahan ia berjalan ke arah Sean. Seluruh kelas keheranan dan bertanya-tanya.

"Kak Sean cari saya?" Ocha menunjuk dirinya sendiri.

Sean hanya mengangguk singkat.

"Untuk?"

"Ikut gue!" perintah Sean tanpa menjawab pertanyaan dari Ocha.

Seluruh siswa di kelas mendadak heboh dan langsung memotret Sean dan Ocha yang sedang berbincang-bincang. Kemudian mereka mulai menulis kabar sesuka hati mereka di grup WA dan menyebarkannya ke grup WA kelas sebelah.

Ocha berjalan mengekor di belakang Sean. Mereka menuju perpustakaan. Sean menyuruh Ocha duduk di hadapan setumpuk buku berbahasa Inggris. Ocha melirik sebentar salah satu judul buku tersebut. Ocha tahu benar, buku-buku tersebut bukan buku bacaan biasa, melainkan buku referensi ilmiah untuk program doctoral, setara S3.

"Mulai sekarang, lo jadi asisten gue," kata Sean seenak jidatnya.

"Ha?" Ocha terlonjak kaget. "Tapi-"

"Nggak perlu khawatir. Gue bayar kok."

"Saya kan masih belum genap berusia 15 tahun. Apa saya bisa membaca buku setara S3?" Ocha ingin mengelak.

"Anak usia 14 tahun tapi berotak setara profesor. Jadi gue nggak khawatir. Tenang aja, kerjaannya mudah kok. Lo hanya perlu melipat halaman yang sekiranya berhubungan dengan judul disertasi nyokap gue. Entar gue bakal cek ulang. Lo boleh bawa buku-buku ini pulang buat lo kerjain di rumah lo."

"Saya-"

"Gue akan kasih elo gaji UMK. Lagian, kerjaan ini mungkin hanya butuh waktu sekitar 4 sampai 5 bulan."

"Ha? Gaji UMK?" Ocha kembali terlonjak kaget. Tanpa berpikir panjang, ia menganggukkan kepala, menerima tawaran Sean.

Sebenarnya, Sean bisa saja dengan mudah membantu Mamanya menyelesaikan disertasi. Tapi Sean cukup malas membaca buku-buku berbahasa Inggris. Memang baginya belajar itu menyenangkan. Namun ia juga butuh refreshing dengan bermain game bersama Royyan dan Alvaro, sahabat karibnya. Dan satu-satunya orang yang bisa menggantikannya adalah Ocha, gadis jenius yang selalu mendapat nilai sempurna di sekolah.

Mungkin tugas yang diberikan Sean padanya cukup berat, terlebih lagi sepulang sekolah, Ocha harus mengajar sebagai tentor untuk Lisya. Namun gaji UMK Jakarta bukanlah gaji yang sedikit. Kebetulan Ocha membutuhkan uang lebih untuk keperluan Faril yang sudah masuk di sekolah Fullday, yang tentunya membutuhkan biaya yang jauh lebih mahal daripada sekolah biasa.

***

Langkah kaki Ocha terhenti, kepalanya langsung memutar cepat melihat papan pengumuman. Di sana ada lowongan pekerjaan dengan gaji yang cukup lumayan. Yang dipikirkan Ocha sekarang adalah uang, uang, dan uang. Ia ingin membahagiakan Faril. Membelikan Faril baju-baju yang bagus adalah salah satu keinginan Ocha. Meskipun ia sudah memiliki dua pekerjaan, tapi tidak ada salahnya menambah satu pekerjaan lagi. Toh, jam kerjanya tidak bebenturan.

I am in danger [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now