Bagian 10 : Berkunjung

228K 18K 1.6K
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




***

Daichi tersenyum tipis saat pagi sudah menyambutnya, ia berjalan menuju lemari pakaian dan segera mengambil baju yang akan dia pakai hari ini. Setelah menyiapkan, Daichi melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya.

Hampir 30 menit Daichi berkutik di kamarnya, akhirnya dia turun dengan setelan santai memakai Dress motif bunga dan rambut yang sengaja di curly. Daichi hanya ingin bahagia sendiri di hari libur seperti ini, dan dia tidak mau terlarut dengan kesedihannya. Toh, ayahnya juga meninggalkannya masih mengirimkan uang, jika saja tidak mungkin dia sudah nangis seharian karna tidak punya uang.

"Happy Sunday! Aku harap hari ini, hari yang baik untukku." Daichi tersenyum setelah mengatakan itu, saat ia membuka kulkasnya senyumnya langsung luntur ketika melihat isi dalam kulkas yang kosong.

"Baru ngomong, sekarang udah bikin mood rusak aja," gumam Daichi lalu menutup kembali pintu kulkasnya. Ia mendengus malas, ia ingin makan, tapi kulkas kosong, stok makanan instant sudah habis sendiri olehnya. Maka dari itu Daichi memutuskan untuk ke supermarket.

Ia melangkahkan kakinya keluar rumah, dan rumah mbak Deris terpantau cukup sepi, sepertinya sih dia pulang kampung, ya sudahlah mau bagaimana lagi? Takdirnya memang selalu sendiri. Daichi melangkahkan kakinya menuju jalan, namun langkahnya terhenti ketika ia teringat sesuatu.

"Aku kan punya sepeda? Kenapa harus jalan kaki?" Daichi tertawa sendiri lalu kembali ke rumahnya menuju garasi mobilnya. Setelah menemukan apa yang ia cari, dengan cepat Daichi menaiki sepedanya lalu pergi meninggalkan komplek menuju supermarket.

Jalanan terpantau cukup ramai, dan Daichi sudah seperti biasa menjadi sorotan orang-orang yang sedang jalan. Memangnya kalau putih banget salah ya? Batin Daichi bertanya lalu berusaha masa bodo dan terus menggoes sepedanya menuju supermarket yang tidak berada jauh darinya. Saat ia turun dari sepeda betapa terkejutnya ia bertemu Rean, ya Reano, kakak seniornya di kampus. Astaga, Daichi langsung membalikkan tubuhnya agar Rean tidak melihatnya.

Kenapa kak Rean bisa di sini sih? Masa dia belanja? Belanja apa ya.

Daichi merutuki dirinya sendiri lalu dengan perlahan melangkahkan kakinya menuju dalam namun posisinya masih membelakangi Rean, Daichi bersyukur karna Rean tidak melihatnya, namun karna terlalu fokus bersembunyi agar tidak di lihat Rean dan dia juga tergesa-gesa, ia menabrak seseorang yang berlawan arah dengannya.

"Aduh mbak," ucap sang ibu-ibu tersebut, Daichi langsung mendongak.

"Ma-maaf, Bu. Maafin saya," ucap Daichi seraya menunduk.

"Iyaudah, lain kali liat-liat ya mbak," tutur ibu tersebut lalu meninggalkan Daichi sendiri, Daichi bersyukur pikirnya ibu tadi akan marah besar padanya, tapi nyatanya hanya di tegur saja.

REANO  (SELESAI)Where stories live. Discover now