Bagian 12 : Pacaran

219K 16.9K 3.1K
                                    

12. Mau?

 Mau?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kakak gapapa?" Tanya Daichi seraya mencoba membantu Rean untuk kembali bangkit. Lelaki itu dengan cepat langsung kembali ke asalnya seraya mencoba menstabilkan keterkejutannya. Ia berdeham pelan lalu mencoba bertanya serius pada Daichi.

"Lo bercanda kan?" Tanya Rean memastikan. Daichi menggeleng pelan.

"Lo mau nginep...di apartment gu-gue beneran?" Tanyanya lagi, Daichi kesal langsung mengangguk lagi. Ia membenarkan poninya.

"Aku takut di tinggal sendiri di sini, Kak. Papa ninggalin aku seminggu," ujar Daichi.

"Tapi kalo kakak gamau, aku nginep di rumah Safira-"

"Safira siapa?" Potong Rean cepat, Daichi tersenyum tipis.

"Temen yang suka bareng aku itu loh," Rean ingat, dia langsung mengangguk.

"Yaudah," jawab Rean. Daichi mendengus pasrah, lalu ia menunduk.

"Gaboleh ya?" Tanyanya, Rean berdecih.

"Ayo nginep di apartment gue." Daichi melebarkan matanya saat mendengar penuturan Rean barusan. Seketika senyumnya merekah.

"Bo-boleh?"

"Siapin aja barang-barang yang mau di bawa. Contohnya baju, jangan lama-lama." Penuturan Rean kali ini membuat Daichi mau tidak mau mengangguk, ia langsung bergegas berlari menuju kamarnya dan segera mengemaskan barang yang akan di bawanya. Ayahnya saja bahkan tidak peduli dia sudah makan atau belum, jadi mau dia nginep di rumah temannya tidak apa-apa bukan? Toh ayahnya tidak tahu.

Sedangkan Rean tertawa kecil melihat tingkah Daichi yang sepertinya ingin sekali tinggal bersamanya. Wtf! Rasanya sangat menyenangkan, entah mengapa Rean senang saat melihat senyum Daichi tercetak, bukan marah atau bahkan ketakutan yang biasa ia perlihatkan. Dengan cepat ia membuka ponselnya lalu mencari nama yang sudah menjadi tujuannya membuka ponsel. Ia menghubungi Asya, ibunya. Menunggu cukup lama akhirnya Asya menjawab panggilannya.

"Ada apa, Bang?"

"Bang Rean mau di apartment buat beberapa hari ini. Banyak banget tugas soalnya," ujar Rean berbohong.

"Tugas ya?"

"Iya, Mama Asya."

"Yaudah, hati-hati. Jangan macem-macem!"

REANO  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang