Bagian 22 : Menyakitkan

202K 14K 1.7K
                                    

22. Selalu salah

...

Rean tertawa kecil mengingat ucapannya barusan. Kenapa lucu sekali saat mengingatnya, padahal belum lama ia mengatakannya pada Daichi, cinta seperti apa yang ia miliki? Bahkan hatinya kini terasa mati hanya karna satu masalah.

Jujur, Rean ada rasa pada Daichi. Namun untuk menyatakan bahwa dirinya mencintai gadis itu belum terbayang jelas dan jujur dia juga tidak berani jika tidak ada pembuktiannya. Entahlah, dia juga bingung dengan dirinya sendiri.

Rean mengambil ponsel Daichi yang semula berada di dalam saku celananya. Kebetulan sekali ponsel Daichi tidak di pola oleh gadis itu, saat layar menyala, langsung menampilkan chatan milik Daichi dengan....Affandra.

Rean mengubah rautnya menjadi datar tanpa ekspresi lalu menscroll ke atas untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan. Yang ada di dalam pikiran Rean hanya satu, bagaimana Daichi bisa mengenal Fandra temannya.

Setelah membaca keseluruhan pesan, tangan Rean mengepal. Entahlah, jadi selama ini Daichi mencari tahu siapa Fiola. Kenapa gadis itu berani sekali? Apalagi sampai melewati batas privasinya.

"Kak Rean!" pekik seseorang dari belakang, dan saat menoleh Daichi sudah terengah-engah yang ternyata mengejarnya ketika ia sudah mulai menjauh, Daichi baru ingat ponselnya ada di Rean. Sayangnya Rean kini sudah menampilkan raut datarnya.

"Kak ponsel Ichi-"

Saat tangan Daichi hendak mengambil ponselnya yang berada ditangan Real, tangan Rean langsung dijauhkan membuat senyum Daichi luntur.

"Kak, jangan main-main. Daichi butuh hapenya," jelasnya. Rean menaikkan sebelah alisnya.

"Buat bales chat Fandra?" seketika mata Daichi melebar. Demi apapun dia terkejut bukan main.

"Kak Rean..." cicitnya pelan sekali.

"Maksud lo apa?" Daichi sudah ketangkap basah. Sudah di pastikan Rean akan marah besar padanya.

"Aku cuma-"

"Gausah cari tau tentang Fiola. Semua orang gak ada yang tau betul tentang dia kecuali gue."

Daichi tersentak saat Rean mengatakannya terlihat tegas dan mengancam.

"Lo pikir lo siapa sih?" Daichi semakin di buat tertusuk saat Rean Menanyakan hal tersebut.

"Maaf," lirihnya parau.

"Gausah lo hubungin Fandra lagi." Daichi mengangguk.

"Gausah juga nyari tau gue terlalu dalam."

"Apa aku boleh nanya?" Daichi mengangkat kepalanya mencoba menatap wajah Rean. Bukannya menjawab Rean malah buang muka.

"Aku ini siapanya Kakak sih? Apa aku cuma pelampiasan?" barulah Rean menoleh.

"Lo cewek gue," jawab Real tanpa ekspresi.

"Terus kenapa aku gak boleh mengenal cowok aku terlalu dalam? Apa salahnya?"

"Semua yang dilarang itu ada alasannya, Chi."

REANO  (SELESAI)Where stories live. Discover now