Bagian 13 : Hari pertama jadian

227K 16.2K 786
                                    

Matanya sedari tadi di paksakan untuk terpejam, sayangnya ia tetap tidak bisa tidur, Daichi menghela nafasnya lalu terbangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matanya sedari tadi di paksakan untuk terpejam, sayangnya ia tetap tidak bisa tidur, Daichi menghela nafasnya lalu terbangun. Entah apa yang membuatnya tidak bisa tertidur, yang mengganggu pikirannya saat ini adalah, bagaimana ia menghadapi hari esok?

Dia akan berstatus milik Rean, sepenuhnya, benar-benar milik lelaki itu. Daichi masih bingung pada dirinya sendiri, bagaimana nanti ia bersikap dan menjalaninya dia tidak tahu, dan tidak mengerti. Kata orang pacaran itu hanya sekedar bermesraan dan saling peduli, memberikan hati pasangannya masing-masing untuk di jaga dan bahagia. Benarkah? Akankah ia merasakannya? Jujur, Daichi gugup. Ia menghela nafasnya untuk kesekian kalinya.

Dia melihat jam dan sudah menunjukkan pukul 2 pagi, astaga dia akan sulit untuk terbangun jika terus-terusan melamun seperti ini. Daichi berusaha untuk memejamkan matanya namun suara notif ponselnya membuat Daichi mau tidak mau langsung membuka ponselnya, dan betapa terkejutnya ia saat mendapati pesan dari seseorang yang membuat pikirannya terganggu sedari tadi.

Kak Rean :
tidur, besok berangkat pagi

Daichi mengatur nafasnya beberapa kali, ia ingin berteriak rasanya. Ada apa dengan jantungnya? Kenapa saat menerima pesan ini jantungnya berdetak tidak karuan? Demi apapun Daichi terkejut luar biasa karna Rean mengetahui bahwa dirinya belum bisa tidur.

Ia menatap sekitar untuk memastikan apakah ada celah di kamar ini. Sayangnya kamarnya tertutup, lalu pertanyaannya, bagaimana Rean bisa tahu dirinya belum tidur. Daichi tidak membalas pesannya lalu dengan segera mematikan lampunya dan segera tertidur. Ia menarik selimutnya sampai sedada, lalu memejamkan matanya.

Tak lama kantuk menghampiri, Daichi sudah sepenuhnya masuk ke alam mimpinya bersamaan dengan pikiran yang terlalu lelah untuk bekerja.

***

Keesokan harinya Daichi membuka matanya, entah pukul berapa sekarang, yang jelas ia langsung bangkit dan melihat jam ternyata sudah pukul 7. Ya baru pukul tuju—

Seketika mata Daichi melotot mengetahui bahwa dirinya telat bangun, dengan cepat ia bangkit lalu segera masuk ke dalam kamar mandi. Hampir 10 menit Daichi bersiap, ia langsung keluar kamar dan saat keluar, suasana masih sepi, sepertinya ada yang tidak beres. Lelaki itu belum bangun!

Mata Daichi terbuka lebar, jantungnya berdetak tidak karuan, lalu dengan perasaan berkecamuk ia memberanikan diri untuk membuka pintu namun belum sempat ia memegang kenopnya, pintu sudah terbuka menampilkan lelaki dengan kelopak mata yang menghitam tercetak jelas di bawah mata. Daichi mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kak, kamu baik baik aja-"

"Ayo berangkat!" Ajak Rean lalu dengan segera menarik gadis itu untuk mengikutinya. Daichi mengikuti langkah Rean sampai akhirnya keduanya keluar dari apartement dan meninggalkan gedung besar tersebut. Keduanya akhirnya sampai di parkiran, dengan cepat Rean membuka pintu mobilnya, begitu pun Daichi, namun belum sempat ia masuk, suara ponselnya berbunyi membuat Rean mengurungkan niatnya untuk masuk.

REANO  (SELESAI)Where stories live. Discover now