pergi

2.8K 434 252
                                    

"Tutup mulutmu, mari bertarung satu lawan satu, hidup atau mati."

muu-chan dan uzui memulai pertarungannya dengan sengit, orang sekitar pun langsung berlarian kesana kemari karena takut terluka.

"kau tau, aku selalu ingin melepaskan kepalamu yang mempunyai wajah sombong itu dari tubuhmu yang hina itu."-uzui

"aku tidak mengerti dan tidak peduli dengan perkataanmu."-muzan

"itu karena oni tidak akan pernah mengerti manusia."-uzui

"begitu juga sebaliknya kan?"-muzan

aku yang berdiri supuluh langkah dari tempat pertarungan sengit itu hanya bisa berdoa, kedua tanganku bertaut tidak lepas sedetik pun, sampai yusuke menarik tanganku.

"ayo pergi!"

aku menepis tangannya,"tapi...muu-chan..."

"oi kusso! bawa pergi nee-chan jauh dari sini, lindungi dia dengan nyawamu dan jangan coba coba untuk menikahinya disaat aku tidak ada!!"

"tanpa kau suruh pun akan ku bawa (y/n) pergi dari sini!"

"oh ya, idemu soal menikahi (y/n) boleh juga!" yusuke langsung pergi menggendong haruka dibelakang dan menggendongku didepan dan berlari sekuat tenaga menjauhi muu-chan. jarak kami dan muu-chan yang lumayan jauh membuatku tidak bisa mendengar apa yang muu-chan ucapkan, tapi sepertinya itu kata kata menyumpahi yang lengkap.

author pov

"kau tau? pria itu justru membawa kakak tercintamu ke jebakanku."

"tiga murid bodohku yang bisa diandalkan ada disana."

"mereka pasti sudah mengalahkan bawahanmu yang mirip pelac*r itu."

'crash'

jurus darah iblis muzan berhasil memotong tangan kanan dan menusuk dada uzui.

"matilah kau." muzan langsung berlari ke arah kau dan yusuke pergi.

disaat muzan sedang panik mencarimu dan yusuke, seorang gadis anggun dan lelaki bersurai putih mencegah nya.

"apa lagi maumu penghianat!"-muzan

"sudahlah muzan, lebih baik kau menyerah sebelum para hashira lain membunuhmu."

"jangan berkata seolah olah kau itu suci tamayo, kau sama kotornya denganku."jawab muzan dingin.

"lagipula aku sudah membunuh salah satu dari mereka, jadi untuk apa aku menyerah?"

"ketamakanmu membuat (y/n)-san terbebani."-tamayo

"justru aku melakukan ini untuknya, lagipula nee-chan bilang dia bahagia jika bersamaku."

"apakah haus akan kasih sayang membuatmu bodoh? kau berkata seperti itu seolah olah kau tinggal didunia yang indah."pupil muzan bergetar, dia tidak bisa membantahnya kalau dia memang haus akan kasih sayang, tapi menurut muzan perilaku yang kau berikan padanya itu tulus.

"kau mengekangnya seperti burung, melarangnya pergi jauh darimu, melarangnya untuk mendekati orang yang dia suka, kau bahkan tidak tau dia menyukai seseorang."tamayo memijat pelipis kepalanya.

"layaknya burung yang selalu dipaksa bernyanyi, tapi diletakkan di sarang yang sempit dan tidak diberi kebebasan."

"perilaku mana yang kau sebut kasih sayang?"

"CUKUP!" jerit muzan, kepala seakan akan mau pecah, membayangkan kau pergi meninggalkannya demi orang lain membuat nafasnya terasa sesak.

"jika kasih sayang yang selama ini kuberikan padanya tidak cukup, akan kuberikan kasih sayang yang akan membuatnya tetap berada didekatku." muzan melesat menghilang, bahkan gerakannya tidak terbaca oleh tamayo dan yushiro

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now