Brother (muzan x reader)

pendekatan dengan si bungsu senjurou

Senjurou pov

Namaku Rengoku senjurou, anak kedua dari keluarga rengoku, seperti biasa, tou-san selalu mengurung diri dikamar dan menghabiskan banyak sake. Hari ini, seperti biasa ada seorang gadis yang mengunjungi ku, tapi kali ini berbeda, gadis yang biasanya datang hanyalah seorang penjilat, mereka datang kesini hanya untuk menarik perhatian aniki, sedangkan (Y/n) onee-san tidak.

Apa dia juga pura pura mengasihaniku demi mendapat perhatian aniki?

Tapi perasaan ini berbeda, rasanya seperti mendapat kasih sayang ibu yang telah lama menghilang, netra bagai permata itu mengatakan ketulusan, surai hitamnya mirip dengan kaa-san.

"Ne onee-san, kenapa kau merawat ku sampai seperti ini?" Dia terdiam sebentar, aku yakin dia sedang mengarang jawaban.

"Kau mirip Rei."gumamnya tapi masih dapat didengar oleh indraku.

"Siapa Rei?"

"Tidak perlu tau." Jujur aku agak kecewa dengan jawaban nya, tapi jika aku mendesak nya dia hanya akan mencurigai ku.

"Apa kau pernah merasakan kehilangan seseorang?"pertanyaan yang dia lontarkan membuat ku tertegun sebentar.

"Ya, aku pernah kehilangan seorang bidadari di dunia ini."

"Apa itu...ibu?" Aku mengangguk.

"Apa kau juga pernah merasa kehilangan?"dia hanya mengangguk pelan.

"Siapa?"

"Malaikat kecilku yang imut." Melihat wajah sendu nya mengurung niatku untuk bertanya lebih lanjut.

"Apa kau menyukai aniki?"dia menoleh lalu Tersenyum.

"Ya, aku menyukai nya."sudah kuduga, dia pasti punya maksud tertentu.

"Dia adalah pria yang pantang mundur, terus tersenyum, dan kuat."

"Hanya dengan mendengar suara nya saja aku tau, dia memikul beban yang berat, oleh karena itu...aku ingin menjadi seperti dia!" Jawaban yang tak terduga, biasanya jawaban yang kudengar adalah soal pujian ketampanan aniki, kakak ini...dia berbeda.

"Apa kau merasa lebih baik?"

"Iya, obat yang onee-san membuat tubuhku terasa sejuk, arigatou." Tiba tiba senyuman diwajahnya pudar, digantikan dengan raut wajah yang tidak bisa di ekspresi kan.

"Kau..."dia terdiam.

"Kenapa kau...mirip dengan Rei?"air matanya tiba tiba menetes dan membuatku panik.

"Kenapa...dunia tidak pernah membiarkanku tenang?!" Tangisannya menjadi jadi.

Sekarang aku faham, kenapa dia mengasihani ku, kemungkinan besar malaikat kecil itu adalah adiknya. Memang kenapa dengan adiknya? Apa adiknya sudah tiada?

"Ne onee-san, kau bisa menganggap ku sebagai adikmu jika kau-"

"Tidak perlu, aku sudah punya adik."apa maksudnya sudah punya? Apa semudah itu mendapatkan adik? Tapi kalau dia punya adik, dimana adiknya?

Seluruh pertanyaan mengelilingi kepalaku.

"Apakah...semudah itu mendapatkan adik?"dia terdiam, Sepertinya aku salah karena telah menanyakan ini.

"Aku tau, manusia seperti ku tidak pantas memiliki adik, otak ku sudah tau itu, tapi hati kecilku berkata lain."air mata yang tadinya berhenti mengalir kini kembali deras. Jujur aku bingung, yang bisa kulakukan saat ini adalah memeluk nya.

Senjurou pov end

Kyoujurou pov

Air mandi mengalir diseluruh tubuhku, kuraih handuk dan mengaitkannya di pinggangku. Saat ingin melewati kamar senjurou aku mendengar suara isakan, itu bukan senjurou tapi (Y/n).

"Gomen."terdengar suara senjurou meminta maaf, tapi kali ini berbeda, nada suaranya tidak seperti senjurou yang kukenal.

Karena penasaran, aku pun mencoba mengintip sedikit."apa yang mereka bicarakan?"gumam ku.

"Aniki sedang apa disitu?"sontak aku terkejut, indra senjurou memang tiada duanya.

"A...e...hanya mengecek pintu ini."jawabku asal.

"Benarkan dulu pakaianmu, mesum!"tiba tiba (Y/n) melempar bantal kearah ku.

"Eh...apa maksudmu mesum?!" Terjadilah perang tarik tarikan, dia menarik rambutku sedangkan kubalas dengan mencubit pipinya.

Srett

Whut?!

"Kyaaa....bodoh ku bilang pakai pakaianmu! Cepat pakai kembali handukmu!"dia menjerit histeris melihat handuk yang sudah tidak membalut tubuhku.

Nah loh kyoujurou, dibilangin si lu pala batu.😂

Tabokin aja(Y/n) tabokin😂😂

Jangan ditiru ya ges!

Klo orang blm pake baju jangan diganggu

Ya entar kek yang diatas😃

Ja~