sekadar balas budi

6.8K 1K 180
                                    

Muzan pov

Perasaan ini...
Perasaan hangat dan nyaman yang belum pernah ku rasakan, padahal dia terluka karena salahku. Hatiku yang telah lama mati kini hidup kembali, untuk memberinya kasih sayang yang sudah sepantasnya dia dapat.

Rasa kantuk yang sudah lama tak kurasakan juga mulai kembali, dia bagaikan malaikat yang mengabdikan diri nya pada iblis, walaupun begitu dia tidak pernah mengeluh, seolah olah dirinya sudah biasa disiksa dan dianiaya.

Kau permata berhargaku, Kibutsuji (Y/n).

Muzan pov end

Kyoujurou pov

Saat ini, aku sedang berada di kediaman keluarga ubuyashiki, tetua dari semua pemburu iblis. Pintu terbuka, menampilkan salah seorang yang di hormati oleh para pemburu iblis, oyakata-sama.

"Saya menghadap anda, oyakata-sama."senyuman menghiasi wajah lembutnya.

Dia menduduki dirinya di atas lantai tatami."Ada apa kau kesini nak?"

"Saya ingin memberi tahu sesuatu oyakata-sama, kalau ada gadis aneh yang mati matian melindungi iblis."sekilas wajahnya terkejut, lalu kembali ke posisi tenang.

"Apa kau tau dimana dia tinggal?"

"Menurut warga sekitar, dia adalah gadis yang selalu mengobati warga yang terluka akibat serangan iblis."seru ku.

"Dia tinggal dihutan sendiri."

"Nak, apa kau tau alasan dia melindungi iblis itu?"

"Saya juga kurang tau oyakata-sama."

Terlihat jelas oyakata-sama sedang berfikir keras, namun sepertinya dia tidak bisa menemukan apa-apa.

"Tapi iblis yang di lindungi gadis itu berbau busuk, seperti...sudah banyak sekali memakan korban."

"Jadi bisa dipastikan dia adalah pemimpin atau salah satu dari upper moon."

"Baiklah nak, terimakasih atas informasinya." Aku mengangguk, lalu pamit undur diri.
.
.
.
.
.
.
"Oi apa yang oyakata-sama katakan?" Dia Shinazugawa sanemi, orang yang beberapa waktu lalu hampir membunuh gadis 'itu'

"Oyakata-sama hanya berterimakasih, sepertinya dia sedang menyusun rencana."

"Awas saja jika aku bertemu dengannya, akan tebas kepala sakuranya." Setelah itu Shinazugawa pergi meninggalkan ku.

Ya, aku juga berharap bisa bertemu lagi dengannya, aku penasaran kenapa dia melindungi iblis itu.

Kyoujurou pov end

Ku buka mataku secara perlahan, ku lihat muu-chan belum terbangun dari tidurnya, wajah kecilnya terlihat seperti malaikat.

Ku dekatkan wajahku di telinganya."Ne~muu-chan apa kau akan terus tertidur?"dia sontak terbangun.

"Gomen! Aku kira kau tidak akan terbangun!"

'Bagaimana aku tidak terbangun kalau kau saja berbisik seperti itu di telingaku!'

Nyuutt...

Muu-chan memegangi kepalanya."muu-chan, daijoubu?" Dia mengangguk.

"Aku hanya sedikit pusing karena belum makan."

"K...kalau begitu apa kau mau ku masakkan sesuatu?"

"Aku ini iblis, aku memakan manusia dan meminum darahnya, bukan seperti nee-chan yang makan sayuran dan nasi." Aku menyodorkan tanganku.

"Apa maksudnya?"

"Minum saja darahku." Kulihat dia sedikit ragu.

"Tidak apa, aku sudah terbiasakok dengan benda tajam yang menusuk tangan dan kakiku." Dia mulai meraih tanganku.

"Sumimasen."lalu dia menggigit tanganku.

"Apa tidak sakit?" Aku hanya menggeleng.

'Dia menggeleng? Bahkan ekspresi wajah nya tidak kesakitan, apa sebegitu sering dia di aniaya?!'

Dia melepaskan gigitannya, darah segar mengalir di tangan ku, tiba tiba dia memelukku erat.

"Arigatou, darahmu sangat manis, sekarang aku mengerti kenapa waktu itu gyoukko ingin memakan mu." Aku hanya memalingkan wajah.

Aku tersenyum."Apapun demi muu-chan."kini giliran dia yang memalingkan wajahnya.

"Apa nee-chan tidak lapar?"

"Entahlah." Ku lihat dia mengernyit.

"Nee-chan juga harus makan." Dia menjentikkan jari, lalu muncul iblis bersurai emas yang membawa kipas.

"Ada apa tuan?"

"Douma, di kuil mu ada manusia kan?"

"Iya tuan, mereka belum saya bunuh, memangnya kenapa tuan?"

"Perintahkan mereka untuk membeli makanan yang biasa mereka makan, sebanyak mungkin."

"Ini uangnya." Muu-chan melempar sebuat kantong kecil yang berisi koin itu.

"S...semuanya tuan?!" Wajah douma sedikit terkejut.

"Apa telinga mu itu harus kusobek dulu baru mengerti?" Douma menggeleng cepat lalu membungkuk.

"Saya izin undur diri." Douma menghilang.

"I...itu berlebihan!" Seru ku.

"Itu tidak ada pa apanya dengan darah yang nee-chan berikan tadi."

"Arigatou, padahal kau baik sekali, tapi kenapa mereka memburumu?"



Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now