sebuah kesalahan

5.6K 846 139
                                    

"Huwee jangan pernah menggunakan wujud itu lagi! Kau terlihat seperti om om daripada adikku!"aku memeluknya dengan erat.

"Iya, aku minta maaf."

"Kibutsuji muzan?!"pekik muichirou sambil memasang kuda kuda.

"Oh...seorang pilar?"

"Tunggu sebentar, ini tidak akan lama." Muu-chan melesat dengan cepat.

Muzan pov

Harus cepat cepat menyingkirkan bocah itu sebelum dia membawa nee-chan. "Jurus darah hitam, tusukan akar berduri."

"Muu-chan jangan!"

Jleb...

"Nee-chan!"tidak kusangka, duri yang seharusnya kutusukkan di kepala bocah itu malah mengenai perut nee-chan. Dengan sigap aku menangkap nya sebelum di terkapar di tanah.

"Ini semua gara gara kau!" Aku langsung memerintahkan nakime untuk membuka pintu dimension untuk menangani luka nee-chan.

"Awas saja kau."nakime langsung menutup pintunya sebelum bocah itu ikut masuk.
.
.
.
.
.
Sial, lukanya amat besar. Lukanya memang tidak fatal, tapi luka ini bisa membuat nee-chan tak sadarkan diri selama beberapa hari.

"Nee-chan, buka matamu!"entah sejak kapan aku merasa ada cairan bening yang membasahi pipiku.

"Gomen."dan saat itu sepertinya aku terlarut dalam kesedihan.

Muzan pov end

Muichirou pov

Wanita tadi... menolong ku?
Apa maksudnya?
Padahal jelas jelas dia memelihara seorang pemimpin iblis!

Banyak hal yang memenuhi pikiran ku, tanpa kusadari ternyata aku sudah sampai di kediaman oyakata-sama.

"Saya menhadap anda oyakata-sama."aku membungkukkan diriku sedikit.

"Ada apa nak?"seperti biasa oyakata-sama tetap tersenyum walau dia sedang terpuruk dalam kutukan keluarga nya.

"Ternyata dugaan anda benar oyakata-sama, iblis yang dilindungi wanita itu adalah Kibutsuji muzan."jelas ku.

"Apa dia terlihat tertekan?"

"Menurut pemantauan saya, mereka amatlah akrab. Wanita itu juga bilang kalau mereka adalah adik kakak."

"Kalau begitu beritahu yang lain, kemungkinan gadis itu diberi kebebasan. Bawa dan dapatkan dia saat muzan tidak berada disampingnya."

"Baik oyakata-sama."aku membungkuk sedikit lalu pergi ke kediaman ku. Kuletakkan nichirinku pada tempatnya, ku lepas semua pakaianku dan bergegas membersihkan tubuhku. Entah kenapa sepanjang pemandian air panas, wajah wanita itu terngiang ngiang di kepalaku. Sepertinya aku sudah dibuat gila oleh lowermoon tadi.

"Yo~ tokitou-kun!"suara yang penuh dengan semangat itu berhasil membuyarkan lamunanku.

"Doushite?"

"Sepertinya suasana hati mu sedang buruk ya tokitou-kun?" Pertanyaan Rengoku-san hanya membuat ku semakin jengkel.

"Oh ya, apa kau tau gadis yang menyembunyikan iblis?"aku sedikit menoleh lalu mengangguk.

"Aku tidak sangka kalau gadis manis seperti dia melindungi iblis busuk itu." Jujur aku sedikit terkejut, apa mungkin Rengoku-san menyukai wanita itu?

"Kau pernah bertemu dengannya Rengoku-san?"dia hanya mengangguk.

"Oh satu lagi, oyakata-sama bilang kalau salah satu dari kita bertemu dengannya kita harus berhasil menyeretnya kesini."

"Itu kata kata yang kejam tokitou-kun!"dia mulai tertawa tidak jelas.

"Terserah."aku keluar dari tempat pemandian air panas lalu mengganti pakaian ku dengan yukata berwarna hitam polos dengan bagian atas sedikit terbuka. (jangan traveling ya pikiran nya.)

"Hah...hari yang melelahkan." Aku segera menggelar futon ku dan berbaring diatasnya. Tanpa sadar angin menbawaku ke alam bawah sadar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tokitou-kun!"suara lembut memanggil dengan suara lantang, terdengar kuat namun juga terdengar lemah.

"Dare desu ka?!"

"Ini aku ..."
.
.
.
.
.
"Hah...hah...hah..."kurasakan tubuhku ditutupi oleh keringat dingin. Aku bangkit dari tidur ku dan duduk di engawa untuk menenangkan pikiranku.

"Sial, apa pengaruh lowermoon tadi masih ada ya?"aku memijat pelipis ku.

"Aku tidak pernah merasa seaneh ini."




















Wehh... Dek mui kenapa tuuhhh...

Ciieeee yang....



















Stress gara gara tugas")

Aku juga sama kok :"D

Jadi keep seterong buat kalian😂

Ja~












Brother (muzan x reader)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt