batal kencan

4.4K 678 305
                                    

Muzan pov

"douma! Rambutku kurang rapih!"

"Jangan buat rambutku Seperti anak berandalan bodoh!"

"Bukan yang itu!"

"Cepat sebelum nee-chan siap!"

"Hei kakiku terinjak sial!"

"Sapu tangan nya mana!?"

"Douma!"

Hari ini aku dan douma benar benar sibuk, setelah nee-chan memberi tahu tipe idamannya, aku mulai melakukan aksi, dan sialnya hanya douma yang tersisa di dimension.

"Aku ikut ya tuan?"

"Tidak."

"Kumohon~"

"Ti-"ucapan ku terpotong saat mendengar suara ketukan pintu.

"Muu-chan sudah siap?"

Pandangan ku hampir tak bisa dialihkan. Dengan rambut panjangnya yang terurai, yukata berwarna senada dengan netraku yang begitu cocok ditubuhnya dan jangan lupakan senyumnya yang seakan akan tidak memiliki beban.

"Nee-chan, cantik."

Muzan pov end

Perasaan senang menggeliat di hatiku setelah mendengar pujiannya, adikku malam ini benar benar berbeda, terkesan lebih dewasa.

"Ano... bolehkah saya ikut, (Y/n)-sama?" Tanpa kusadari, douma berada disampingnya dalam bentuk berbeda, bentuk yang dimaksud adalah rupa anak kecil yang sedang menggunakan hakama oversize. Melihat dia yang memelas ingin ikut membuat ku tak tega menolaknya.

"Boleh ya, muu-chan?"

"T...tapi-"

"Cih, ya sudah." Akhirnya kami bertiga berangkat bersama ke asakusa untuk menikmati pekan raya

(Y/n amat senang karena dia merasa seperti memiliki dua adik, tanpa ia sadari ada pihak yang mengumpat kata kata mutiara nya kepada adik barunya/maybe)

(Y/n amat senang karena dia merasa seperti memiliki dua adik, tanpa ia sadari ada pihak yang mengumpat kata kata mutiara nya kepada adik barunya/maybe)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kalian mau beli apa?" Tanyaku sambil melihat lihat aksesoris yang sedang dijual setengah harga.

"Nee-sama, aku mau beli ringo ame!"sahut douma cepat, Sepertinya dia amat senang diajak ke pekan raya.

Muzan pov

"Aku ingin membuang douma."-muzan.

"Eh...kau tidak boleh begitu, apa muu-chan juga mau sesuatu."

"Aku mau-"

"Dia harus baik, menyayangi ku apa adanya, penuh dengan semangat, bijaksana, terkadang juga bersifat manja, setia, yang pasti sopan dan berasar dari keluarga baik baik."

'tidak, aku tidak boleh mengatakan itu.'

'Tapi-'

"Dia harus baik, menyayangi ku apa adanya, penuh dengan semangat, bijaksana, terkadang juga bersifat manja, setia, yang pasti sopan dan berasar dari keluarga baik baik."

'Kemarin aku sudah menangis.'

'Kalau begitu-'

'penuh dengan semangat'

"Aku ingin menangkap ikan!" Aku harus penuh dengan semangat.

"Yasudah, ayo." Seperti dugaanku, nee-chan akan melupakan permintaan douma.














Tadinya aku berfikir begitu.




Tapi-






"Ini Ringo ame punyamu, dan ini untuk muu-chan."aku kalah dengan bawahanku sendiri.

Muzan pov end

"Nah, ayo kita menangkap i-"

"MUZAN!" Karena ada yang memanggil nama muu-chan, aku sontak menoleh dan melihat seorang lelaki beranting hanafuda yang pernah melakukan pertengkaran mulut denganku.

"Kau, kau gadis yang waktu itu kan? Aku meminta maaf untuk kesalahanku pekan lalu." Aku hanya mengangguk waspada.

"Ternyata soal kau melindungi Kibutsuji muzan itu benar ya?" Dulu mungkin aku takut, tapi sekarang sudah beda, aku sudah terbiasa dengan ini semua.

"Iya itu benar, watashi wa Kibutsuji (Y/n)."seru ku sambil menekan kata Kibutsuji.

"Jadi, apakah kalian adik kakak!?"

"Tentu saja."

"Apa kau sudah menjadi iblis!?"

"Muu-chan tidak sejahat itu sampai mengubahku menjadi iblis."

"Jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan kami pamit." Kami pergi menjauh, tapi saat lelaki beranting hanafuda itu ingin mengejar, muu-chan menggores kaki seseorang yang sedang berlalu lalang, seketika orang itu berubah menjadi iblis dan kamipun melanjutkan permainan yang belum sempat dimainkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Muu-chan."

"Hmm..."

"Lain kali jangan sembarang memberi darahmu ke orang lain."

"..."

"Berjanjilah untuk bersikap bijaksana." Dia mengangguk, lalu aku memeluknya.

"Aku tidak marah." Tak lama kemudian dia membalas pelukan ku.

"Apa aku tidak diajak?"-douma

"Tidak."seketika aku tertawa, mereka benar benar akur.





















Yo minna, maaf nih baru apdet.

Soal nya author sibuk(sekolah)

Jadi mohon pengertiannya

Author juga minta ijin ke kalian untuk update seminggu sekali, boleh gk:)

Klo soal ceritanya nanti bisa di panjangin klo up seminggu sekali.

Komen ya

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now