emosional

4.4K 694 57
                                    

GOMEN!!

AUTHORLUPAKALAUAUTHORPUNYACERITAINI!

AUTHORKEASIKANNONTONANIMEJADILUPA!

SOKALIANENJOYCERITAINI!
















Hari ini benar benar membuat ku emosi, pertama aku harus menceritakan masa lalu ku, kedua pipiku ditampar dengan wanita yang mirip boneka kayu, ketiga kakushi menahanku, keempat harus menjaga senjurou, yang kelima mencari alang alang, yang keenam menangis didepan senjurou, hah...yang ketujuh membuatku sakit mata kalau mengingat nya.

"(Y/n)-san."aku menoleh kebelakang, terlihat sosok anak lelaki bersurai hitam dengan sedikit hijau mint diujungnya.

"Ah... tokitou-kun."balasku sambil tersenyum.

"Sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu karena sudah menolongku."

"Nandemonai yo! Aku hanya tidak ingin melihat orang mati didepanku lagi."

Lagi?

"A...abaikkan saja."tawaku terdengar renyah, dia hanya mengangguk.

"Kau darimana (Y/n)-san?"

"Kediaman Rengoku." Dia mengernyit dan bertanya mengapa aku pergi kesana, akupun menceritakan tentang senjurou yang butuh perawatan, kecuali soal handuk itu.

"Kau ternyata baik juga ya."dia tersenyum, baru kali ini aku melihatnya tersenyum, padahal waktu itu wajahnya tidak bisa dikondisikan.

"Entahlah, apa berkhianat dengan kaumnya dan memilih musuh sebagai keluarga itu disebut baik?"dia terdiam.

"Aku tau."aku menatap matanya.

"Aku tau rasanya kehilangan keluarga yang kita sayang." Aku terkejut.

"Melihat orang yang kita sayang terbunuh tepat dihadapan kita."entah karena emosional ku yang labil atau rasa empati yang terlalu berlebihan, aku refleks memeluk tubuhnya yang agak lebih kecil dari tubuhku.

"Pasti sakit kan?"dia mengeratkan pelukannya.

"Semua luka ini sudah bia-"

"Bukan tubuhmu, tapi hatimu."aku terdiam, lalu mengangguk.

"Iya, rasanya lebih perih daripada ditempelkan besi panas."dia langsung melepas pelukannya.

"Kau pernah merasakan besi panas?!"aku mengangguk.

"Apa iblis itu yang melakukannya?!"aku langsung melambaikan kedua tanganku tanda bukan muu-chan yang melakukannya. Kenapa semua berfikir muu-chan itu menyiksaku?

Melihat wajahnya yang sendu membuat dada ku nyeri. Kenapa anak kecil seperti muu-chan dan tokitou-kun harus mengalami ini semua?

"Kau tidak perlu khawatir, besi panas dan sebilah pisau tidak cukup untuk melukaiku."aku tersenyum pahit, ingin rasanya aku menarik sudut bibirku lebih tinggi lagi agar tercipta senyuman yang sempurna, tapi saat ini rasanya bibirku membeku.

Aku pun meninggalkannya sendirian, sudah seharusnya aku menjaga jarak dari mereka, kebaikan mereka hanya untuk membuatku lengah dan membahayakan muu-chan.
.
.
.
.
.
Muzan pov

"Tuan, saya sudah menemukan dimana (Y/n)-sama. " Mendengar perkataan nakime membuat ku merasa senang, aku pun langsung menghampirinya dan menunggu jawaban selanjutnya.

"Sudah pasti (Y/n)-sama berada di kediaman ubuyashiki, kita bisa pergi kesana sekarang juga, tapi..."nakime menggantung perkataannya dan membuatku jengkel.

"Bunga wisteria sedang melakukan proses pemekaran di wilayah sekitar kediaman ubuyashiki, jadi sulit untuk menjemput nya sekarang."aku menggigit bibir bawahku, karena merasa jengkel aku menghancurkan kepalanya dengan sekejap mata.

"AKU TIDAK MAU TAU! JEMPUT NEE-CHAN SEKARANG JUGA!"

"Maaf tuan, tapi tidak bisa."

"Jika jurus iblisku hancur saat membawa kakak anda, dia akan terjebak di dimensi ruang dan waktu."aku menggerakkan gigiku, lebih baik ku pergi saja sendiri.

Muzan pov end
.
.
.
.
.

"Ne~shinobu-san, kudengar ada terror di gunung natagumo, apa itu benar?"

"Ya begitulah, oyakata-sama memerintahkan para pilar siaga jika para pemburu iblis tingkat bawah tidak bisa menyelesaikan nya."

"Soalnya kualitas pemburu iblis sekarang turun drastis, menurutmu siapa yang akan turun tangan, mitsuri-san?"

"Entahlah, siapapun itu harus mengajak (Y/n)-san." Aku yang mendengar namaku disebut pun menoleh.

"Apa kau kenal iblis yang berada di gunung natagumo, (Y/n)-san?" Natagumo? Bukankah itu tempatnya Rui? Berarti Rui dalam bahaya?








Yey chap ini selesai.
.
.
.
Aku bingung mau ngomong apa...:')

Yaudah jan lupa pot, komen en ser ya

Ja~

Brother (muzan x reader)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz