teringat masa lalu

6.3K 914 226
                                    

"Kenapa kau lama sekali?"aku menghela nafas panjang sebelum menoleh ke arah muu-chan.

"Aku...bertemu seorang pilar."kulihat matenya melebar, kurasakan dia mencengkram bahu ku.

"Apa kau sudah gila?! Bagaimana jika dia menemukanku?!" Aku terdiam.

"Jawab."tidak ada jawaban, hanya air mata yang mengalir di pipi.

Perlahan dia melepaskan cengkramannya."gomen."

"Apa kau memberi tahu tentang diriku?"aku menggeleng.

"Aku tidak mengatakan apa apa! Bahkan aku sudah sempat melarikan diri! Tapi dia cepat sekali!" Aku mulai menangis.

"Kenapa muu-chan seperti ini?!"

"Aku sudah menepati semuanya, aku menyayangimu lebih dari apapun!"

"Kalau seperti ini jadinya muu-chan sama saja dengan papa dan mama!" Tangisan ku menjadi jadi, muu-chan hanya memperhatikan ku tanpa berbuat sesuatu.

Kurasakan tubuh kecilnya memelukku."gomen, aku hanya takut kau pergi." Dia menyeka air mataku.

"Aku janji tidak akan kasar pada nee-chan."dia mengecup pipiku, aku merasa sesuatu yang lembut dan dingin dipipiku.

"Aku akan masak sebentar." Aku membawa belanjaan ke arah dapur.

"Dapurnya sebelah kanan, bukan sebelah kiri." Aku tertawa renyah, lalu bergegas mengambil arah kanan.
.
.
.
.

Muzan pov

Entah kenapa belakangan ini aku menjadi aneh, belakangan ini aku seperti merasa bahwa dia akan meninggalkanku kapan saja. Tanpa aku sadar, aku sudah berperilaku kasar padanya.

Sniff sniff...

Aroma lezat memenuhi indra penciuman ku, rasa penasaran membawaku kearah dapur.

Kulihat dia sedang memasak daging yang tadi dia beli, tubuhnya lihai bagaikan kupu kupu yang menari.

"Nee-chan masak apa?"tanyaku.

"Ah...aku masak teriyaki, kau suka?"aku hanya mengangguk. Sensasi ini, seperti saat aku masih menjadi bocah yang lemah. Aku benci masa lalu ku.
.
.
.
.
"Sudah matang!"kulihat dia membawa nampan besar berisi sesuatu yang beraroma kecap.

"Ini...teriyaki?"tanyaku, dia hanya mengangguk. Entah kenapa aku merasa hubungan ini lebih seperti suami istri dari pada adik kakak.

"Para upper moon kemana?"

"Ada."jawabku singkat.

"Bisa tolong panggilkan?"aku hanya diam lalu menjentikkan jariku, tak lama kemudian Daki, Douma, Dan akaza datang. Itu memang sudah seharusnya.

"Ada apa tuan memanggil kami?"seperti biasa, akaza selalu tunduk hormat padaku.

"Apa kalian suka daging teriyaki?" Mendengar perkataannya mereka langsung berbinar, cih sebegitu ingin nya?

"Nee-chan, apa harus mereka makan bersama kita?"tanyaku dengan nada sedikit menekan, para bawahan ku yang mengerti hanya menelan saliva mereka sendiri.

"T...tapi kibutsuji-sama, k...kami ini tidak pantas."sudah kuduga, akaza akan langsung menurut.

"Mou ii yo! Kita makan bersama saya disini, iyakan muu-chan."cih sial, kalau seperti ini bagaimana bisa aku menolaknya.

"Terserah."dan akhirnya dinner ku bersama (Y/n) hancur begitu saja.

Muzan pov end

Tidak pernah aku merasa sebahagia ini. Dulu aku hanya makan nasi dengan garam, makan di tempat yang kumuh, menjalani hidup tanpa lampu penerang, di siksa habis habisan dan sering kesusahan bernafas. Sungguh masa masa yang indah.

Mereka terlihat lahap memakan masakan buatan ku, jujur aku senang dengan itu.

"Ara~ tak ku sangka, gadis biasa seperti kibutsuji-sama pandai memasak."walau itu pujian, rasanya daki seperti menjelek jelekan diriku didepan muu-chan. Entahlah aku merasa aneh dengan diriku sendiri.

"Nee-chan gak makan?"tanpa sadar aku menggeleng dengan wajah lesu ku dan itu sepertinya membuat muu-chan salah paham.

"Apa perkataan daki yang membuat mu seperti ini?" Aku hanya menunduk, tidak ingin menciptakan keributan hanya karena salah faham.

"Tidak, aku hanya merasa tidak enak badan."

"Apa kau mau istirahat?"aku hanya menggeleng.

"Sepertinya aku akan pergi malam ini."aku mengangkat kepalaku.

"Muu-chan mau kemana?"

"Mencari mangsa."aku menelan saliva ku sendiri.

"T...tapi aku bisa memberi muu-chan darahku kok!"matanya mengernyit.

"Kau tau? Jika aku diharuskan memilih, aku lebih memilih tidak makan daripada melihat mu menahan rasa sakit."kurasakan telingaku sedikit panas.














Yey chap 8 selesai...

Gimana? Seru gak?

Maklum lah...

Ini hanya haluan ku yang teringin memiliki adik lelaki yang baik imut nan tampanಥ‿ಥ

So...

Klo mau vote klo gk ya...

Gpp•́  ‿ ,•̀

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now