merasa bersalah

7.5K 1K 343
                                    

Muzan pov

"Muu-chan, apa aku...terlihat aneh?"

terlihat aneh?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

By. Pinterest

Cantik.

"Apa...ini aneh?"

"Tidak, itu sangat cocok dengan nee-chan." Aku tidak bisa mengkontrol ekspresi wajahku saat ini, aku pasti terlihat seperti orang mesum. Tapi Wajahnya masih meragukan penampilan nya, tidak ada cara lain.

Aku memeluknya "Nee-chan cantik kok! Aku sampai jatuh cinta dengan nee-chan." Astaga harga diriku.

"Muu-chan..." Dia membalas pelukanku, bagus.

"Mau keluar?" Dia hanya mengangguk.

"Ayo."

Muzan pov end

Saat ini aku dan muu-chan sedang berada di pekan raya, banyak hiasan yang tergantung, cemilan pun tak kalah banyak, aku amat bersyukur karena sudah bertemu dengan muu-chan.

"Nee-chan mau beli apa?" Lamunanku terbuyar mendengar pertanyaan adikku yang imut ini.

"Jalan bersamamu saja aku sudah senang." Kami melanjutkan perjalanan, kami bercanda ria terhanyut suasana yang damai, tapi tiba tiba terjadi keributan didekat toko aksesoris.

"A...ada apa disana?!" Tanyaku pada orang yang berlari menjauh.

"Ada Oni!" Tak jauh dari tempatku berdiri, aku melihat oni berkulit lendir, seketika aku merasa mual dan pusing, bahkan hampir kehilangan keseimbangan.

"Nee-chan!"untungnya muu-chan langsung menangkap ku.

"Hei kalian." Tegur iblis itu.

"Apa salah satu dari kalian adalah iblis? Aku merasakan aura yang-"

"Oi iblis jelek!"iblis itu melihat kearah yang memanggil nya.

"Kenapa makhluk seperti kalian sangat banyak?!"dalam sekedip mata kepala iblis itu sudah terlepas, aku refleks menyembunyikan muu-chan dibelakang ku.

"Oi onna, apa dia iblis?" Lagi lagi pertanyaan yang sama, tak ada cara lain selain lari.

"Muu-chan, ayo!"aku langsung menarik nya menjauh, awalnya kukira pemburu iblis itu tidak mengejarku tapi ternyata aku salah, pemburu iblis itu langsung menarik pita belakang baju ku dan membuat kepala ku mendarat lebih dulu.

Aku mendesis, kepala ku terasa amat sakit, aku tidak bisa bergerak.

"Kau...bukan iblis, tapi kenapa kau lari?" Lidah ku terasa pilu.

"Ku tanya kenapa kau lari?!" Pria itu mulai menendang tubuhku sampai aku terpental jauh, bercak darah terlihat samar-samar di atas tanah.

"Hentikan! Kau menyiksa nee-chan!"

"Oh...harusnya ku tau kalau yang iblis itu kau bocah kecil." Pria itu melesat untuk mencekik muu-chan, dengan tenaga yang tersisa aku bangkit dan berhasil menghalanginya.

"Apa kau berniat melindungi nya?!"

"Dia itu iblis bodoh!" Pipiku terasa panas karena pria itu menamparku.

"Bukan, dia itu adikku!" Mataku mulai panas, mengingat semua penderitaan yang selama ini ku rasakan.

"Nee-chan..."

"Shinazugawa-san!" Suara dengan semangat itu...

"Oh...kau gadi yang tadi kan?!" Sial, bagaimana ini?! Apa muu-chan akan ditangkap?! Atau lebih buruknya lagi...

"Hei apa itu ulahmu shinazugawa-san?"

"Apa lebih baik kita bawa gadis itu?"wajah pria bernama Shinazugawa itu mulai melunak.

"Benar, sepertinya iblis yang dia lindungi bukan iblis biasa."

"Maaf aku dan nee-chan pamit undur diri." Kami pun masuk kedalam pintu yang dikirim nakime untuk pulang.

"Cih...dia kabur." Gerutu Shinazugawa.

"Lain kali akan ku tangkap."setelah itu mereka pun berbalik dan hilang begitu saja.
.
.
.
.
.
.
.
"Nee-chan, daijoubu?" Kini aku terbaring di atas futon karena kepalaku serasa mau meledak.

"Gomen, hanya karena takut mencuri perhatian sekitar, aku jadi membiarkan nee-chan terluka." Kurasakan sesuatu yang dingin tapi terasa hangat membelai surai ku.

"Muu-chan?"cicitku setengah sadar.

"Sudah tak perlu merasa bersalah oke?"

"Kenapa nee-chan rela melakukan ini? Padahal kau-"ku letakkan jari telunjuk ku di bibir mungilnya.

"Karena aku sayang muu-chan sebagai keluarga, bukan sekadar perjanjian, mengerti?" Dia mengangguk

"Apa kau mau tidur disamping nee-chan?" Sekilas wajahnya terlihat berbinar sebelum berubah menjadi datar.

"Tapi aku ini iblis."

"Tapi Tetap saja, semua makhluk hidup harus beristirahat." Tidak ada penolakan, aku menggeser sedikit tubuhku supaya muu-chan bisa tidur disampingku.

Dia mulai tidur di sampingku. "Arigatou." Aku hanya tersenyum, kudekap tubuh kecilnya, matanya mulai tertutup dan kantuk pun mulai menerpa diriku.











Yo chap 4 selesai...

Gimana gimana?

Berasa gk ade kakak nya?

Wajarlah aku soalny gk punya adek cowok( ╹▽╹ )

Tapi kalau punya juga gk mungkin kan sekawaii muzanಥ‿ಥ

Ok segini dulu...

Ja~

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now