ujian.

5.8K 862 143
                                    

Malam ini aku sendiri, muu-chan dan para upper moon sedang mencari mangsa, sedangkan aku hanya berdua saja dengan nakime.

"Ne nakime-san, berapa lama kau menjadi iblis?" Aku mulai pembicaraan karena suasananya sangat canggung.

"Lumayan lama, sekitar 600 tahun."aku mengangguk angguk.

"Nakime-san, boleh aku pergi keluar?" nakime menggeleng.

"Onegai!"nakime masih teguh dengan pilihannya.

"Hari ini ada festival kembang api di ibukota!"

"Aku tidak akan kabur!"

"Nanti aku belikan nakime hadiah ya?"nakime terdiam, kurasa sepertinya ada kesempatan.

"Baiklah." yatta, akhirnya boleh.

"Tapi hanya 3 jam saja." Aku mengangguk cepat. Nakime memetik biwa nya lalu pintu di depanku terbuka lebar.

"Arigatou!"aku melambaikan tanganku dan keluar lewat pintu itu.

"Sugoii!" Saat aku sampai, banyak jajanan manis di sana sini.

"Dango!"

"Sakura mochi!"

"Ringo ame!"

"Huwee... Taiyaki!" Makanan yang berbaris membuatku lupa seketika kalau aku ingin pergi melihat kembang api.

"Sumimasen."aku menoleh kebelakang, terlihat anak lelaki bersurai hitam gradasi hijau mint. Wajahnya seperti menggambarkan bahwa dirinya tidak bisa merasakan emosi.

"Dare desu ka?" Aku melihat tubuhnya dari atas sampai bawah, terselip pedang di pinggangnya, tak salah lagi dia juga pemburu iblis. Kenapa para pemburu ilbis dimana mana?!

"Hentai." Eehh?! Dia bilang apa?! Hentai?!

"Maaf aku tak mengerti maksudmu."jawabku dengan tenang.

"Kau melihatku seperti tadi karena aku imut kan?" tuhan! Dia terlalu percaya diri!

"Jadi pikiran mu mulai cabul kan?!" Astaga! Anak siapa ini?!aku jadi ingin mengarunginya, lalu ku lempar ke danau hidup hidup!

"Terserah kau, lagi pula aku punya yang lebih imut." Aku tersenyum, memikirkan wajah muu-chan yang sedang tersenyum membuat suasana hatiku jadi tenang.

"Apa kau mau ringo ame?"dia memiringkan kepalanya tanda tak faham.

"Maksudmu buah apel yang dilapisi permen?"dia menggeleng.

"Aku bukan bocah."perempatan imajiner muncul dikepala ku.

"Coba dulu!" Aku menekan kedua pipinya lalu memasukkan semua Ringo ame ke mulutnya, aku berharap dia mati ditempat, tapi ternyata salah.

Matanya mulai berbinar."apwa aa uah ang anis erti inwi?(apa ada buah yang manis seperti ini?)"

"Makanya coba dulu."saat aku ingin pergi, lelaki kecil itu menarik tanganku.

"Kau pikir aku tak tau?"dia menarik tanganku dan mulai mengunci pergerakan ku diatas tanah.

"Oyakata-sama dan yang lainnya mencarimu."

"Apa salah ku?!"

"Pura pura tak ada gunanya bodoh."

"Oyakata-sama bilang kalau iblis yang selalu bersamamu adalah Kibutsuji muzan!"

"Memang apa salahnya?! Dia adikku!"aku mulai meronta-ronta, tapi tangannya langsung refleks menahan kepalaku diatas tanah.

"Omong kosong itu lagi."

"Apa hubungan mu dengan muzan hah?!"

"SUDAH KUBILANG KAMI ADALAH ADIK KAKAK!!!"

Plak...

"Hentikan dramamu, dimana iblis itu?"

"Tidak akan kuberi tau!"

"Bicaralah selagi aku bicara baik baik."

Buaghh...

Aku berhasil lepas.

"Muu-chan adalah adikku! Selamanya kan seperti i-"

"(Y/n)? Apa itu kamu nak?!"suara dingin tanpa perasaan ini...
















Selesai! Betewei gimana chap kali ini?

Seru gk sih?

Makasih dah mau baca yee

Kira kira siapa tuh yang manggil kau?

Komen coba...

Kalo bener ntr hadiahnya...


















Bawa aja si muu-chan gpp kok...

Ikhlas lahir batin author•́  ‿ ,•̀

Dan maaf jika chap ini terlula pendeq

Sekian saya pamit undur undur.

Terima gaji ( ◜‿◝ )♡

Ja~ mata

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now