pertemuan

16.3K 1.3K 325
                                    

Hai, namaku (Y/n). Kalian penasaran kenapa aku tidak memiliki nama marga? Itu karena aku anak buangan. Tidak ada yang mau mengasuh anak hasil diluar nikah. Saat ini aku sedang mencari tanaman obat untuk pasienku.

"Hah...kenapa tidak ketemu ya?" Gerutu ku yang sudah lelah mencari tanaman obat itu.

Srek srek...

Pendengaran ku menangkap bunyi semak semak didepan, awalnya aku ragu karena banyak warga desa yang bilang ada makhluk bernama Oni saat malam tiba. Dengan keberanian dan tenaga yang tersisa, aku mencoba mendekati semak itu. Alangkah terkejutnya aku menemukan seorang anak kecil yang sedang berlumuran darah, bola matanya berwarna merah jambu bagaikan ruby yang mahal.

Tanpa berpikir panjang, aku menghampirinya."Hei, apa yang kau lakukan disini?!" Dia tidak menjawab, dia hanya menatap intens.

"Apa urusanmu?!"melihat tingkah anak kecil didepanku membuatku teringat masa kelam itu.

"Mama! Jangan buang boneka itu!"

"Apa urusanmu sial?!"

'brukk...'

Pusing

Sakit

Cairan merah, mengalir lewat kepala.

"Kenapa...mama membenciku?"

"Pertama, karena kau mirip pria sialan itu! Dan yang kedua aku bukan mama mu!"

Brakk...

Pintu di banting, kesadaranku pun memudar.

Tubuhku bergetar hebat, mengingat selama 7 tahun aku menjalani kehidupan yang seperti neraka.

"Doushite?" Menyadari air mataku mengalir, dia mengusap pipi ku menggunakan ibu jarinya yang mungil.

"Nandemonai."aku tersenyum.

"Kenapa anak kecil seperti mu ada dihutan dan berlumur darah?" Tanyaku."dimana keluargamu?"

"Kau sendiri sedang apa? Bukannya lebih berbahaya kalau seorang gadis berjalan menelusuri hutan sendirian?"

Aku tersenyum pahit."Aku sedang mencari tanaman obat."

"Untuk apa?"

"Mengobati pasien yang terluka."

"Katanya mereka terkena serangan oni." Sambung ku.

"Kalau sudah tau ada oni kenapa kau malah keluar?" Pertanyaan anak kecil itu membuatku sedikit sedih.

"Toh kalau aku mati tidak ada yang peduli."

"Lagipula dari dulu aku memang tidak di inginkan."air mataku menetes. Terdengar suara decihan dari anak kecil itu, lalu dia mengeluarkan sapu tangan untuk mengeringkan air mataku.

"Sudahlah, aku juga tidak punya keluarga." Aku terdiam menunggunya berbicara lagi.

"Aku terlahir lemah, bahkan dulu wanita itu bilang kalau detak jantungku sering berhenti saat masih bayi." Entah kenapa aku merasa selama ini aku terlalu cengeng, padahal ada anak yang lebih tersiksa daripada aku.

"Kematian seolah olah selalu membuntuti ku." Sambungnya.

"Tapi karena kau bertahan kau jadi kuat kan?!"seru ku menyemangati.

"Salah." Aku hanya terdiam tidak mengerti apa yang dia maksud.

"Seharusnya aku sudah tiada." Mata ku membulat sempurna. Kata kata itu terlalu menyakitkan untuk seorang anak kecil.

"Berapa umurmu shiiro onna?"

"17 tahun, kalau kau?"

"Sekitar satu abad."aku ternganga, mana ada anak kecil yang *ekhem* ini lebih tua dariku.

"Apa kau bercanda?" Aku tertawa renyah.

"Tidak."

"Tapi tidak mungkin manusia hidup selama it- jangan jangan kau?!" Anak kecil itu tersenyum.

"Kau penyihir?!"senyuman anak itu pudar.

"Atau...kau adalah goblin?!"

"A...aku tahu kau pasti hmmphh..."muak mendengar ocehanku dia langsung membekap mulutku.

"Aku ini oni bodoh."aku sedang mencoba mencerna omongan anak itu, setelah mengerti aku langsung mundur beberapa langkah.

"Kenapa? Apa kau takut?" Aku menggeleng. Benar kata dia, kenapa aku harus takut.

"Tidak, aku tidak takut. Toh kau akan membunuhku, jadi aku akan terbebas dari luka ini." Dia mendecih lalu berlari dan memelukku.

"Aku tidak akan membunuhmu."

"Tapi dengan syarat..."dia terbang mendekati wajahku setelah menggantung perkataannya.

Dia berbisik"jadilah kakak yang bisa menyayangi apa adanya."

















Gimana gais😀

Kalian vote and komen ya...

Biar author rajin upload😆

Jadi makin sayank deh

Bubayyy

Brother (muzan x reader)Where stories live. Discover now