18. Jembatan

653 134 33
                                    

Fr : Wonwoo
To : Sana

Sore ini ke rumah gw ya

Fr : Sana
To : Wonwoo

Sorry, gw gabisa

Fr : Wonwoo
To : Sana

Kenapa?

Fr : Sana
To : Wonwoo

Gw ada kerjaan

"Kerjaan?" Wonwoo mengerutkan dahinya dan menoleh kearah jendela rumah sakit yang menjadi tempatnya bersandar saat ini. Pria itu melipat bibirnya seperti sedang berfikir, jelas pikirannya mengarah kepada Sana.

Wonwoo bertanya-tanya, apa yang sedang wanita itu kerjakan sekarang? Setahu Wonwoo, Sana itu hanya bekerja sebagai guru TK dan menjadi pengasuh Daehan. Dan kalau dirumah ada orang yang menemani Daehan, maka Sana akan bertugas di day care untuk uang tambahan.

Kalau tidak salah, ya seperti itu.

"Woi!"

Lamunan siang hari Wonwoopun seketika ter-distract saat sosok pria bertubuh tinggi yang sangat familiar dimatanya berjalan dari ujung sana kearah titik berdirinya saat ini. Sepertinya Mingyu baru selesai melakukan operasi, sebab ia nampak masih mengenakan seragam scrub-nya, tidak seperti Wonwoo yang memakai jas dokternya sebagai luaran.

"Jarang banget gua lihat lo menyendiri disini?" Tanya Mingyu ketika ia sudah berdiri tepat dihadapan Wonwoo.

"Iya, lagi pingin sendiri gua"

"Jadi, gua harus pergi sekarang?"

"Terserah"

"Kalo gitu, gua mau disini aja." Mingyu melipat kedua tangannya didepan dada, lalu mengangkat dagunya keatas, mendongkak seperti anak kecil yang sukses membuat Wonwoo geli sendiri melihatnya. Terkadang Wonwoo bertanya-tanya, hal apa yang bisa membuat pacarnya Mingyu jatuh cinta dengan cowok modelan kayak gini?

Sudahlah, gak usah dipikirin.

"Bokap lo udah dirumah?" Tanya Mingyu

"Udah"

"Terus, sekarang keluarga lo sampai tante lo yang katanya bawel itu juga lagi kumpul dirumah?"

"Iya"

"Termasuk Sana?"

"Enggak"

"Oh, iya juga ya. Sana kan gak kerumah lo kalau dirumah banyak yang bisa jagain adek lo. Iya kan?"

"Iya sih. Tapi tetap aja gua mau ajak Sana kerumah. Selain karena gua yakin Daehan pasti senang, juga karena gua mau bokap ketemu sama Sana"

"Buat apa?"

"Ya ngenalin aja, sama kayak gua ngenalin lo ke bokap gua dulu"

"Oh gitu..." Mingyu menganggukan kepalanya dan menoleh kebelakang, tepatnya pada jendela lebar rumah sakit yang menyajikan pemandangan hiruk pikuk kehidupan diluar sana. Termasuk bangunan TK yang mulai sepi dibawah sana. Ya, ia bisa melihatnya dari atas sini.

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang