03

35.5K 3.3K 444
                                    

⚠️WARN!⚠️




"Mmhh!"

Renjun menekan kepala suaminya agar lebih dalam lagi menghisap putingnya. Guanlin yang diperlakukan seperti itu menyeringai senang. Ia menggigit puting Renjun membuat si manis memekik antara sakit dan juga nikmat. Tangannya yang menganggur berusaha untuk membuka celana yang dikenakan Renjun di bawah sana. Setelah terbuka semua, Guanlin mengangkat kepalanya dan memandang pemandangan indah di bawahnya dengan intens.

"M-mas." Renjun mencicit. Ia ingin menutupi tubuhnya dengan tangan tapi Guanlin menepisnya.

Guanlin kembali menghisap puting Renjun kuat-kuat, membuat si manis mendesah nikmat. Tangannya di bawah sana mulai memanjakan penis mungil Renjun yang sudah menegang: mengurut dan mengocoknya dengan kasar.

"Ahnn, Mash ahh cum!" Renjun hampir menyemburkan spermanya. Tapi ia kalah cepat dengan Guanlin yang sudah lebih dulu menutup lubang pipisnya menggunakan ibu jari.

"Mas, jangan ditutup! Adek mau keluar, hiks." protes Renjun.

"Nanti kita keluar bareng-bareng." balas Guanlin.

Ia membalik tubuh Renjun menjadi menungging. Bokong berisi milik si manis benar-benar terlihat seperti santapan yang menggiurkan bagi Guanlin. Ia menjilat bibir bawahnya sebelum menampar bokong Renjun berkali-kali membuat si manis memekik dengan nyaring.

Dengan tergesa Guanlin membuka seluruh pakaiannya membuat mereka berdua kini sama-sama naked. Ia mengocok penisnya agar tegang sempurna sebelum melesakannya ke dalam lubang senggama Renjun dengan sekali hentak.

"AHH! M-mas pelanh." pekik Renjun begitu Guanlin langsung menggerakan pinggul dengan brutal.

"Mmhh, so tight!" Guanlin menarik tangan Renjun membuat si manis hanya menggunakan lutut untuk menopang beban tubuhnya. Ia mengeluarkan kejantanannya dan memasukannya lagi dalam sekali hentakan. Tepat mengenai prostat Renjun di dalam sana.

"Ahh Mash-! Fashh terhh."

"Suka hm?"

Renjun mengangguk ribut. "M-mau ahh--keluarh."

Mendengar itu Guanlin mempercepat dan memperdalam pompaan penisnya. Satu tangannya bergerak untuk menggenggam penis Renjun dan mengocoknya kasar. "Ayo keluar buat Mas sayang!"

"Ahh Ahh Mas, adek kelu--AHH!" Sperma Renjun tumpah ruah memenuhi tangan Guanlin.

Setelah memberikan jeda untuk Renjun menikmati pelepasannya, Guanlin kembali menggerakan pinggulnya. Lebih kasar dari sebelumnya. Penis mungil Renjun yang sudah terlelap menjadi bangun kembali karena penis Guanlin tepat menghantam prostatnya.

"Ahh Mash, mau cumh lagihh Ahh terush!"

"Ayo keluar bareng sayang!"

"AHHH AHH MAS! / ARGH.. LAI RENJUN!"

Mereka saling meneriakan nama satu sama lain begitu pelepasannya tiba. Guanlin menyemburkan benih pada rahim Renjun, sedangkan Renjun keluar mengotori sprei di bawahnya.

"Hahh...Hahh..C-capek!" rengek Renjun dengan napas tersengal.

Guanlin membalik tubuh Renjun tanpa melepas tautan mereka di bawah sana. Ia menundukan tubuh guna mencium kening si manis dengan sayang.

"Mas pengen lagi sayang!"

.

.

.

Setelah menghabiskan tiga ronde hingga jam 5 sore, Renjun tertidur di pelukan Guanlin karena kelelahan. Guanlin dengan senang hati memeluk Renjun dan mengusap-usap rambut si manis dengan sayang.

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang