20

23.4K 2.4K 380
                                    

Maap kemaren ngegantung wkwk

































Guanlin berlari di sepanjang koridor rumah sakit. Tak peduli pada orang-orang yang menatapnya heran dan juga pada beberapa rekan kerjanya yang bertanya ada apa. Dipikirannya saat ini hanya istrinya, Lai Renjun.

Ia baru saja menyelesaikan tindakan operasi pada pasien penderita usus buntu. Tiba-tiba Hyunjin menghampirinya dan memberitahu bahwa Renjun pingsan. Guanlin panik, tentu saja. Dengan tergesa ia melepas baju khusus untuk menangangi operasi lalu berlari menuju ruang di mana istrinya tengah diperiksa oleh dokter.

"Pasien atas nama Renjun ada di mana?" tanyanya dengan tidak sabaran.

"Masih diperiksa di dalam Dok. Dokter bisa tunggu sambil duduk di situ!"

Guanlin mengangguk. Ia duduk di salah satu kursi tunggu dengan hati dan pikiran yang berkecamuk.

"Lin!"

Merasa ada yang memanggil, Guanlin pun menoleh dan mendapati sang kakak ipar tengah menatapnya.

"Kak Dejun!" sapa Guanlin. Dejun mengangguk dan duduk di sampingnya.

"Gimana ceritanya Kak? Kok bisa sampe pingsan?" tanya Guanlin.

"Tadi tuh Renjun tiba-tiba bilang pengen ketemu lo, jadi gue anter dia ke sini. Tapi pas di parkiran tiba-tiba dia ngeluh pusing dan akhirnya pingsan." jawab Dejun menjelaskan.

"Gue khawatir Kak." ucap Guanlin lirih.

"Renjun bakal baik-baik aja. Percaya sama gue!" balas Dejun menenangkan sembari mengusap-usap bahu adik iparnya.

"Eh btw, tadi loabis darimana Kak?" tanya Guanlin.

"Abis ke ruangannya Hendery sebentar tadi." jawab Dejun.

Fyi: Hendery juga seorang dokter, dan tempatnya praktek sama seperti tempat Guanlin praktek. Bedanya, jika Guanlin adalah seorang Dokter Bedah Umum. Sedangkan Hendery adalah Dokter Spesialis Syaraf.

Dr. Huang Hendery Sp.S

Tak berapa lama, pintu ruangan dibuka menampilkan dokter Wonwoo yang baru saja selesai memeriksa Renjun. Reflek Guanlin dan Dejun langsung bangkit dari duduknya.

"Gimana keadaan Renjun?" tanya Guanlin cepat.

"Maaf, kalau boleh tau Dokter Guanlin ini siapanya pasien?" tanya dokter Wonwoo dengan sopan.

"Saya suaminya." jawab Guanlin lantang.

"Dimohon untuk ikut ke ruangan saya. Ada sesuatu yang harus saya sampaikan." ucap dokter Wonwoo.

Guanlin mengangguk dan mengikuti dokter Wonwoo dari belakang. Sebelumnya ia sempat menoleh pada Dejun dan berkata, "Tunggu di situ ya Kak!".

Beberapa menit kemudian ia keluar dari ruangan dokter Wonwoo dan masuk ke ruang rawat Renjun. Ternyata istrinya itu sudah sadar, dan sedang dibantu untuk minum oleh Dejun.

"Sayang.."

Suara lembut Guanlin membuat atensi keduanya teralihkan.

"Mas Alin!" seru Renjun antusias. Ia ingin bangun tapi Guanlin dengan cepat menahannya.

"Nggak usah bangun, tiduran aja." ucap Guanlin sembari mengusap surai lembut Renjun. "Apa yang sakit hm?"

"Kepala Adek masih pusing." jawab Renjun. "Eum..Adek sakit apa Mas? Sakitnya nggak parah kan? Huhu, Adek takut~"

Guanlin malah tertawa mendengar pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan istrinya. Wajahnya itu loh, gemesin banget!

"Ish kok malah ketawa sih?!" sentak Renjun kesal. "Adek sakit apa Mas?"

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Where stories live. Discover now