BONUS CHAPTER

20.1K 1.9K 638
                                    

Renjun yang sedang memasak sarapan untuk suami dan anak-anaknya berjengit kaget begitu ada yang memeluknya dari belakang. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Guanlin.

"Morning, angel!" sapa Guanlin tepat di telinga Renjun.

"Morning Mas!" balas Renjun sambil menggesekan pipinya pada rambut Guanlin.

"Adek masak apa?" tanya Guanlin.

"Adek buat pancake Mas." jawab Renjun. "GELI MAS!" seru Renjun begitu ia merasakan Guanlin menjilati lehernya.

"Adek wangi banget." ucap Guanlin sembari mendusalkan wajah di ceruk leher sang istri yang memiliki wangi sangat harum menurutnya.

"Padahal Adek belum mandi loh Mas." balas Renjun.

"HADEUH, MESRA-MESRAAN TEROS! MASIH PAGI INI TUH!"

Teriakan Kangmin membuat Guanlin mendengus dan akhirnya dengan terpaksa melepaskan pelukannya pada Renjun.

"Sirik aja kamu! Makanya cari pacar sana!" balas Guanlin lalu ikut duduk di meja makan menunggu Renjun selesai membuat sarapan.

Kangmin dan Minjae kini sudah berumur 16 tahun dan sudah menduduki kelas akhir sekolah menengah atas. Sedangkan si bungsu, Mingrui baru saja memasuki sekolah menengah pertama.

"Kangmin, Minjae sama Mingrui mana?" tanya Renjun.

"Masih ganti ba--

"SELAMAT PAGI SEMUANYA!" sapa Minjae yang baru datang dengan ceria.

"Pagi Minjae!" balas Renjun. "Kamu duduk dulu ya. Dikit lagi masakannya mateng."

"Siap, Bun!" Minjae pun ikut duduk di meja makan bersama sang ayah dan kembarannya.

"Mingrui doang yang belum muncul nih. Ke mana dia?" tanya Guanlin dan dibalas gelengan oleh kedua anaknya tanda mereka tidak tahu. "Coba panggil sana ke kamarnya!"

"MINGRUI, CEPETAN TURUN! SARAPAN!"

Bukannya memanggil Mingrui ke kamarnya, Minjae malah berteriak keras memanggil sang adik dari tempatnya duduk. Guanlin menepuk keningnya. Heran. Anaknya ini kenapa sih?

"BENTAR KAK!" balas Mingrui juga dengan berteriak. "BUNDA, KAOS KAKI AKU NGGAK ADA!"

"ADA. COBA CARI YANG BENER!" balas Renjun.

"NGGAK ADA BUN. HUHU~"

Renjun mendengus malas. Kalau seperti ini sudah jelas ia harus turun tangan. Jadi ia pun mematikan kompor sebelum beranjak ke kamar anak bungsunya.

"Kamu udah cari yang bener belum?" tanya Renjun.

"Udah Bunda. Tapi nggak ada." jawab Mingrui masih sambil mengobrak-abrik isi lemarinya.

"Ya udah coba Bunda cariin!" ucap Renjun. Mingrui pun menyingkir dan membiarkan sang Bunda mencari kaos kakinya.

Renjun mendengus. Tidak sampai sepuluh detik ia sudah berhasil menemukan kaos kaki yang Mingrui cari.

"Ini apa?!" tanyanya galak sembari menunjukan kaos kaki itu.

Mingrui membelalakan matanya. Ia sudah mencari kaos kaki itu ke mana-mana tapi tidak ada. Tapi kenapa giliran Bundanya yang nyari, kaos kaki itu langsung muncul?!

"Sumpah Bun, tadi udah aku cari tapi nggak ada!" ucap Mingrui meyakinkan Renjun.

Renjun menggelengkan kepalanya.

"Ya udah cepetan siap-siapnya. Terus kita sarapan." ucap Renjun.

"Siap, Bun!"

Tak lama masakan sudah selesai disiapkan. Seluruh anggota keluarga Lai juga sudah berkumpul di meja makan. Setelah Guanlin selesai memimpin doa, mereka pun sarapan dengan tenang. Hanya ada dentingan alat makan saja yang terdengar.

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Where stories live. Discover now