27

18.2K 2.1K 304
                                    

Rencana melakukan food gathering di rumah Guanlin dan Renjun bukan hanya sekedar rencana.

Sabtu siang ini Guanlin dan Renjun tengah sibuk menyiapkan makanan dan membersihkan rumah mereka yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan food gathering sore nanti. Mereka berdua berniat menyiapkan ayam bakar dan nasi, serta buah-buahan.

"Mas, ayamnya jangan sampe gosong ya!"

"Mas, buah-buahannya potong yang bener!"

"Mas, masak nasi airnya jangan kebanyakan!"

"Ayo Mas semangat nyapu lantainya! Adek sama Baby di sini bantu doa."

"Mas itu ngelap nya yang bener!"

Guanlin mengelus dadanya. Sabar. Sedari tadi hanya ia yang sibuk bekerja, sedangkan sang istri hanya duduk dan memandor pekerjaannya. Sebenarnya ini juga atas permintaan Guanlin sih. Katanya:

"Adek duduk aja ya, biar Mas yang ngerjain ini semua. Mas nggak mau kesayangan Mas kecapekan. Okay?"

Ya udah Renjun nurut. Lagipula enak, dia cuma duduk doang. Hehe.

Satu jam berselang dan semuanya sudah beres. Rumah sudah bersih, makanan juga sudah siap.

Guanlin membaringkan tubuh lelahnya di atas sofa panjang dengan paha Renjun sebagai bantalan. Ia memejamkan mata begitu sang istri mengusap rambutnya dengan lembut. Nyaman.

"Capek.." Guanlin mengeluh membuat tawa Renjun menguar. Melihat istrinya tertawa, rasa lelah Guanlin langsung sirna begitu saja.

Cup.

Guanlin terkejut begitu Renjun mencium bibirnya tiba-tiba.

"Reward buat Mas dari Adek." ucap Renjun dengan senyumnya yang menggemaskan.

Guanlin mengubah posisinya menjadi duduk lalu menatap Renjun dengan tajam. "Niat ngasih reward nggak sih?!"

"Huh?" Renjun menatap suaminya dengan ekspresi polos.

"Kurang lama!" Belum sempat Renjun mencerna, Guanlin sudah lebih dulu menyatukan belah bibir keduanya. Ia melumat bibir sang istri dengan lembut tapi terkesan menuntut.

TOK..TOK..TOK..

"OY! BUKA PINTUNYA DONG!"

Guanlin mendengus dan dengan terpaksa melepas tautan bibirnya begitu pintu rumahnya digedor-gedor diiringi dengan teriakan yang ia tau betul suara siapa itu. Suara Jeno.

TOK..TOK..

"OY CEPET DONG! PEGEL NIH GUE!"

"JANGAN DIGEDOR-GEDOR JENO ANJING! PINTU RUMAH GUE MAHAL!"

Guanlin berteriak lalu beranjak untuk membukakan pintu diikuti dengan Renjun di belakangnya.

"Halo Nana! Halo Jeno!" sapa Renjun dengan senyum manisnya.

"Haechan sama Bang Mark mana?" Guanlin bertanya.

Jeno mengendikan bahunya acuh. "Misi dong gue masuk. Panas!" Jeno mendorong tubuh Guanlin ke samping lalu dengan pedenya masuk ke dalam rumah. Padahal tuan rumahnya belum nyuruh masuk:")

"Jisung, kalo udah besar jangan jadi kayak Ayah kamu ya." Guanlin berbicara pada Jisung yang berada di gendongan Jaemin. Seolah paham, Jisung pun terkikik kecil menanggapi ucapan Guanlin.

"Udah yuk masuk!" Renjun membuka pintu rumahnya lebih lebar. "Btw, Nana bawa apa?"

"Bawa pizza sama cola Njun." jawab Jaemin. "Tuh dibawain sama Jeno."

"Na, boleh coba gendong Jisung nggak?" tanya Renjun meminta izin.

"Boleh dong Njun." jawab Jaemin. Ia perlahan menyerahkan Jisung untuk digendong oleh Renjun.

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang