18

25.2K 2.4K 443
                                    

Up pagi²lebih enak
















"Cup cup, jangan nangis dong. Nanti cantik cantiknya hilang loh!"

"Huhu Mas!"

Dua minggu berlalu begitu cepat dan waktu berlibur pasangan muda itu telah berakhir. Mereka harus kembali ke Jakarta dan memulai hari seperti biasa.

Tapi entah kenapa, si manis tiba-tiba merengek tidak ingin pulang. Bahkan ia meminta suaminya untuk pindah saja ke pulau Dewata.

"Dek, sini tatap Mas!" Guanlin menangkup wajah Renjun dan menghapus air mata yang berlinangan di wajah manis istrinya.

"Dengerin Mas ya sayang. Kita udah liburan selama dua minggu, dan itu udah cukup. Besok kita harus pulang ke Jakarta. Toh kita bisa ke sini lagi di lain waktu, kan?" ucap Guanlin mencoba memberi pengertian pada istrinya.

"Tapi Adek masih mau di sini Mas!" Renjun merengek.

"Sayang, Mas punya tanggung jawab lain di Jakarta. Kan kamu pernah bilang, kalau seorang dokter itu punya tanggung jawab yang besar banget. Kamu nggak mau kan punya suami yang nggak bertanggung jawab sama pekerjaannya?"

Renjun menggeleng dengan pelan.

"Besok kita pulang ya?" bujuk Guanlin lagi dan syukurnya kali ini Renjun menganggukan kepalanya.

"Tapi Mas bakal ajak Adek ke sini lagi kan?" tanya Renjun.

"Pasti sayang. Kapan-kapan Mas bakal ajak Adek ke sini lagi." jawab Guanlin membuat Renjun tersenyum lebar. "Nah gitu dong senyum, kan jadi tambah cantik. Sini peluk dulu sayang!"

Mendengar itu langsung saja Renjun menghambur ke pelukan suaminya.

.

.

.

Pukul 11 siang, pesawat pribadi milik keluarga Lai itu mendarat dengan sempurna di bandara.

Hendery dan Dejun sudah menunggu di parkiran bandara untuk menjemput Guanlin dan Renjun. Mereka berdua tidak membawa mobil soalnya.

"Kak Dejun!" Renjun berteriak girang dan berhambur ke pelukan sang Kakak.

Setelah melepas pelukannya ia beralih mencubit pipi sang keponakan yang berada di gendongan Hendery.

"Kebiasaan deh, nyubit-nyubit pipi anak gue terus!" tegur Dejun seraya memutar bola matanya malas.

Renjun tersenyum lucu dan memamerkan deretan giginya yang rapi.

"Habisnya Jun lucu banget. Pipinya luber-luber. Aku kan gemes, bawaannya pengen gigit." balas Renjun.

'Suka nggak ngaca nih bini gue!' Guanlin membatin.

"Makanya cepet-cepet punya anak sendiri Jun, biar puas nyubitinnya." Hendery menimbrung pembicaraan istri dan adik iparnya.

"Hum, pengennya sih gitu Kak. Tapi belum dikasih." balas Renjun.

Hendery menyenggol lengan Guanlin yang berada di sebelahnya. "Gas terus nggak, bro?"

"Gas lah Bang!" jawab Guanlin semangat.

"Hish, udah ayo pulang!" ajak Dejun. "Bunda sama Ayah udah nunggu di rumah. Papa Sehun sama Mama Luhan juga ada."

"Kak, bunda masak apa hari ini?" tanya Renjun.

"Masak sayur asem, tempe, tahu, sama ikan asin. Oh ya, sama sambel juga." jawab Dejun.

"Aish, mantep pisan!" ucap Guanlin membayangkan betapa enaknya makanan-makanan itu. "Ayo lah cepetan balik, udah laper nih gue!"

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum