24

19.3K 2.1K 163
                                    

Plis aku nggak berhenti ketawa gara² typo dari Renjun jadi Dejun AHAHAHA😭
Pas nulis aku lagi mikirin Dejun kayaknya. Maafin ya yeorobun!😩


















"Besok Adek jadwalnya check up kandungan?" Guanlin bertanya.

"Hum. Mas bisa anterin?"

"Pasti bisa dong sayang." jawab Guanlin sembari mencubit pipi Renjun pelan. "Besok sekalian USG juga kan? Mas nggak sabar deh, pengen tau jenis kelamin anak kita."

"Mas pengennya anak laki-laki atau perempuan?" tanya Renjun.

"Apa aja bakal Mas terima sayang. Mau laki-laki atau perempuan yang penting itu anak Mas sama kamu." jawab Guanlin.

"Ish jawab aja! Mas mau anak laki-laki atau perempuan."

Guanlin terkekeh dan mencubit hidung Renjun gemas. "Mas mau anak laki-laki. Supaya bisa jaga Bunda dan adik-adiknya kelak."

"Em..Emangnya Mas mau punya anak berapa?" tanya Renjun lagi.

"Dua aja udah cukup. Tapi kalo dikasih lebih nggak apa-apa, malah bersyukur. Banyak anak banyak rejeki." jawab Guanlin.

"Kalo Adek mau anak kembar Mas." ucap Renjun. "Pasti lucu kan. Yang satu mirip Adek, yang satu lagi mirip Mas."

Guanlin mengangguk-angguk. "Semoga aja anak kita kembar ya. Mas juga pengen ngerasain punya anak kembar."

"Amin!" Renjun berucap semangat.

"Dah, sekarang kita tidur yuk!" ajak Guanlin.

"Um..Mas!"

"Iya, Adek?"

"Nggak mau jengukin Adek bayi?"

Mata Guanlin melebar mendengar pertanyaan istrinya.

"Astaga! Nggak, Lai Renjun. Tidur!" Guanlin menarik tubuh Renjun dan mendekap kepala Renjun di dadanya.

"Umphh! Adek nggak bisa napas Mas!"

Mendengar rengekan istrinya Guanlin melepaskan dekapannya.

"Makanya jangan nakal kamu tuh!"

"Adek nggak nakal hih!"

.

.

.

Pagi ini Renjun yang sedang memasak sarapan harus berjengit kaget karena tiba-tiba ada yang memeluk pinggangnya dari belakang. Pelakunya tak lain tak bukan adalah suaminya sendiri.

"Morning, angel!" sapa Guanlin dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Morning, Mas!" balas Renjun lalu menggesekan pipinya pada rambut Guanlin yang berada di bahunya.

"Kamu masak apa, Dek?" tanya Guanlin.

"Adek masak cream soup Mas." jawab Renjun. "Emangnya kenapa?"

Guanlin menggeleng tanda ia mengatakan tidak apa-apa. "Bau masakannya kecium sampe kamar."

Renjun terkekeh pelan. "Duduk dulu Mas. Dikit lagi mateng kok." ucapnya sembari mengusap tangan Guanlin yang berada di perutnya.

"Morning kiss-nya Mas mana?" Guanlin menggesekan hidung mancungnya pada ceruk leher Renjun membuat lelaki manis itu tertawa kegelian.

Renjun mengecilkan kompor sebelum berbalik menghadap suaminya. Ia berjinjit dan memberikan satu ciuman di bibir Guanlin.

"Udah Mas. Hehe!" Renjun berseru seraya tersenyum lucu.

"Bibir Adek manis." ucap Guanlin sembari mengelus bibir bawah Renjun.

"Ish apa sih! Sana duduk dulu, Adek mau siapin makanan." balas Renjun lalu mendorong Guanlin menjauh.

Guanlin terkekeh. Ia mencuri satu kecupan lagi di bibir istrinya sebelum menempatkan diri di kursi makan. Sedangkan Renjun mulai menata makanan untuk sarapan di meja makan dengan rapi.

"Selamat makan Mas!" serunya riang.

Setelahnya mereka pun memakan makanan hingga tandas. Namun ada sesekali rengekan dari Renjun yang merasa acara makannya terganggu karena pipinya terus dicubiti oleh Guanlin. Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum tanpa dosa.

.

.

.

"Kondisi janin di dalam perut Nyonya Lai sehat. Saya akan memberikan resep vitamin, kalian bisa menebusnya di apotek ya." ucap dokter Wonwoo lalu menuliskan resep vitamin.

"Oh iya, saya hampir lupa. Ada kabar bahagia yang saya ingin sampaikan pada kalian." ucap dokter Wonwoo.

"Apa itu?" tanya Guanlin dan Renjun kompak.

Dokter Wonwoo menegakan badannya lalu tersenyum kepada pasangan di depannya.

"Terdapat dua janin di dalam rahim Nyonya Lai. Atau dengan kata lain, Anda sedang mengandung bayi kembar Nyonya."

"APA?! BAYI KEMBAR?!" Lagi-lagi pasangan itu berseru dengan kompak.

"Iya. Bayi kembar dengan jenis kelamin laki-laki." jawab Dokter Wonwoo seraya tersenyum.

Renjun menutup mulutnya dengan tangan. Kaget, terharu, senang. Reaksinya tak jauh beda dengan Guanlin yang kini berkaca-kaca karena terlampau senang.

"Jaga terus kandungannya ya. Jangan lupa perbanyak makan makanan sehat, seperti buah dan sayur." pesan dokter Wonwoo.

"Baik. Terimakasih banyak dokter. Kami permisi!"

Setelah berpamitan keduanya pun keluar dari rumah sakit dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajah keduanya.

Tbc...

Yuhu-!
Maaf kependekan dan naaf kalo garing ceritanya :")

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Where stories live. Discover now