02

1.9K 145 35
                                    

" Aku hidup bagai debu yang  tak pernah di anggap keberadaannya bahkan tak  di ingin kan kehadirannya"

____

Kelas 12 IPA 1 telah sunyi sejak bel pulang tadi berbunyi. Seluruh penghuni kelas telah meninggalkan kelas. Dan kini hanya tersisa Shena dan teman sebangkunya Yasmin yang masih merapikan alat tulisnya sambil bersenda gurau.

"Ya ampun Shena, Lo sadar ga sii tadi Darren ngeliatin Lo tauu!!! Aaaaa sumpah ya gue iri banget sama lo!!" Rengek Yasmin layaknya anak kecil yang tak di belikan permen.

"Ish Lo salah liat kali min." Jawab Shena sambil memasukkan buku bukunya ke dalam tas.

"Nggaa Shen. Gue ga salah liat. Tadi jelas banget tau si Darren tuh ngeliatin Lo. Jangan jangan nii ya, dia tuh suka sama lo!" Mendengar ucapan Yasmin barusan, Shena spontan tertawa kecil.

"Shen, lah kok Lo ketawa sih?"

"Hehehe ya abis Lo sih min. Ga mungkin lah Darren suka sama gue"

"Mungkin aja Shen. Lo kan cantik, Lo juga pinter. Cocok kok sama dia"

"Cihhh!! Bacot Lo!!"

Spontan Yasmin dan Shena menengok ke sumber suara. Terlihat dua orang siswa berjalan mendekat, mengenakan seragam futsal.

"Mana mau si Darren sama si cupu ini. Gue aja ogah apalagi dia hahahahah" ledek siswa itu yang merupakan salah satu teman kelasnya bernama Bima.

"Hahahaha bener banget. Lagian ya lo Yasmin, kalo mau bohong tuh jangan terlalu lah. Kasian! Gimana kalo si cupu ini nanti beneran berharap hahahha" tambahnya satunya, Nino.

Yasmin geram mendengar ledekan yang di katakan Nino dan Bima, teman kelasnya itu terhadap Shena. Sementara Shena hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

"Idihh najis ya gue sama lo berdua! Cowok kok mulutnya lemesss!! Ga malu woi?!" Ketus Yasmin menyindir.

"Gue heran sama lo Yasmin, kenapa sih Lo selalu belain si cupu ini hah?! Gada gunanya tau ga! Mending Lo bergabung sama anak anak lain, toh Lo kan normal" lagi, Bima kembali menyindir Shena dengan pedas.

"Iyah, ga kayak si cupu ini, aneh!!" 

Deg!!! 

Entah mengapa hati Shena sakit mendengarnya. Walaupun selama ini ia sering di bully dan di banjiri kalimat ejekan juga hinaan, menurutnya inilah kalimat yang paling menyakitkan.

Apakah ia sehina itu hingga di anggap tak normal dan di sebut aneh?

"Heh anj*ng  jaga ya mulut Lo! Shena normal! Otak sama mulut Lo aja yang bermasalah. Lagian Lo pada ga malu apa hah? Cowok cowok kok punya mulut ibu ibu rumpi cihh!!!"

"Udah yuk Shen kita pergi. Kita ga selevel ngombol sama mereka yang otak sama mulutnya sampah!!!" Ketus Yasmin menarik Shena untuk pergi dari sana.

"Anjing tuh si Yasmin! Berani banget dia" Maki Nino tak terima.

"Bukan, ini semua bukan salah si Yasmin. Tapi si cupu Shena."

"Bima, tapi,--"

"Dia yang jadi penyebab semuanya! Nino, kita ga bisa diem aja"

"Trus?"

"Kita harus kasih pelajaran ke si cupu, supaya dia sadar kalo dia ga pantes berteman dengan siapapun!" Ujar Bima dengan sorot matanya yang tajam.

***

Yasmin membawa Shena ke kantin dan membelikannya ice cream. Ia tau kalau sahabatnya itu pasti terluka mendengar perkataan pedas yang di layangkan Bima dan Nino tadi. Yasmin berharap, ia bisa membantu mengembalikan mood Shena dengan satu cone ice cream rasa vanila kesukaannya.

SHENA [END] ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat