42

640 47 7
                                    

"Berani mengusik ku
bearti sudah siap mati "

_______

Latihan cheers baru selesai saat jam menunjukkan pukul 18.00, mereka sangat serius menyusun dan membuat gerakan hingga sedikit melupakan waktu. Scarlett, katlin dan dasha tak langsung pulang. Tiga sekawan itu sempat berleha-leha dulu sebentar, baru beranjak pulang saat hari sudah mulai gelap.

Mereka tidak sama sekali takut dengan apa yang terjadi beberapa hari terakhir yang menimpa Gabriel, Noel dan Leo. Entahlah Scarlett hanya tidak percaya kalau ada yang membunuh mereka. Otaknya malah mengira mereka mabok dan saling membunuh. Terbukti saat pencarian jejak sang pembunuh tidak di temukan sama sekali bahkan sebuah alkohol yang malah di temukan di mobil mereka.

"Gaiss bentar deh, gue mau pipis kebelet banget inii" katlin mengeluh.

"Astaga bikin lama aja. Udah sana cepet, lama gue tinggal!" Scarlett sedikit kesal.

"Ih temenin, gue takut" kata katlin sedikit memohon.

"Katlin sejak kapan lo penakut?! Udah sana ih gue tunggu di sini sama dasha"

"Huuu yauda awas ya kalian ninggalin" terpaksa katlin harus pergi ke kamar mandi sendiri yang jaraknya tak jauh sih dari tempat berdirinya Scarlett dan dasha. Hanya terselang tiga kelas.

Katlin masuk ke salah satu pintu kamar mandi, ia segera menyelesaikan urusannya, buang air kecil. Namun saat ingin memakai celananya kembali, ia sedikit terkejut saat pintu kamar mandi yang di ketuk dengan kasar.



TUK TUK TUK!!!!




TUK TUK TUK!!!!




"Anjing Scarlett, dasha! Gila tuh anak kek ga bisa santai aja" katlin sudah bisa menebak pasti yang mengetuk pintu adalah dua sahabatnya itu.

Namun kesalahan terbesar katlin adalah membuka pintu kamar mandi dan melihat siapa yang mengetuk. Karena kenyataannya yang mengetuk pintu bukan Scarlett ataupun dasha. Tapi, Shena!


Deg!

"Shena? Lo belum pulang? Ngapain?" Katlin bertanya heran pada Shena yang terlihat menatapnya tajam.

"Kayak ga ada kamar mandi yang lain aja sampe segitunya lo ketuk pintu tadi! Sialan! Awas gue mau pulang" langkah katlin tertahan saat Shena dengan keras menariknya.

"Kita punya urusan yang harus di selesaikan malam ini!" Shena dengan paksa menarik tubuh katlin dengan mulut yang ditutup kencang. Katlin coba melawan tapi sialnya tenaga Shena lebih besar dari apa yang dipikirkannya.

BUGH!

Shena membawa katlin ke gudang terlarang dan melemparnya begitu saja ke lantai. Katlin sudah berderai air mata. Dari raut wajahnya jelas ia ketakutan melihat Shena yang terlihat menyeramkan.

"Mau ngapain lo bawa gue ke sini?!"

"Jangan pikir gue takut!"

"Lo ga ada apa apanya!!" Teriak katlin agar tak terlihat terintimidasi.

Shena terkekeh melihat calon korbannya bertingkah seperti ini. Tanpa ba bi bu gadis itu mengeluarkan belati kesayangannya dari saku samping roknya. Oh god dia membuat saku tersembunyi di samping rok? Cukup pintar!

"Mau apa lo?! Mundur!!!" Katlin panik saat Shena maju mendekatinya dengan tangan yang memegang belati.

"TOLONG!!! TOLONG HIKS HIKS"

"MUNDUR!! MUNDUR ATAU GUE TERIAK SEMAKIN KENCANG!"

Katlin benar benar menguras kesabaran, teriakannya oh shit menyakitkan telinga Shena. Dengan sekali gerakan Shena maju kemudian langsung mendaratkan belatinya ke leher katlin yang membuat gadis itu tak bisa lagi berteriak.

SHENA [END] ✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα