23

1K 65 14
                                    

" Jangan memandang ku lemah karena aku bisa lebih berbahaya dari apa yang di bayangkan"

_______

"Heh bangsat gue nanya ya sama lo! Mau apa Lo ke sini?!" Tanya Shanon dengan suara meninggi. Shena lalu berbalik. Ia menatap Shanon dengan tatapan tajamnya.

"Ma-ma-mau apa Lo hah?!" Shanon gagu di tatap Shena seperti ini. Satu kata untuk Shena, menyeramkan!

Dengan cepat Shena maju dan langsung mendorong Shanon hingga membentur ke tembok yang berada tepat di belakangnya.

"ARRGHHHHH!!" Teriaknya kesakitan.

Shanon merasakan pusing di kepalanya akibat benturan yang cukup keras. Namun tak henti sampai di situ, Shena lalu memaksa Shanon untuk berdiri. Kemudian menguncinya di tembok dengan kedua tangannya. Sebenarnya jujur Shanon takut bahkan hanya untuk sekedar menatap manik mata adik tirinya itu. Tapi ia masih mencoba memberanikan diri melawannya.

"Minggir anjing!! Gue ga takut sama lo!!" Teriak Shanon tepat di hadapan wajah Shena. Sementara Shena santai menanggapi dan hanya tersenyum tipis dengan alis kanannya yang naik.

"Really? Ok then see what i will do baby" Ucap Shena dengan seringai iblisnya.

Gadis berambut pirang pendek itu kemudian mengeluarkan sesuatu yang berada di balik saku bajunya. Shanon memperhatikan dan matanya membulat sempurna saat mengetahui jika benda yang di ambil Shena dari sakunya adalah pisau lipat! Sial!! Apa yang akan Shena lakukan? Dan untuk apa pisau lipat itu?!!

"OMG shit!! Jauhkan pisau itu dari gue sialan!" Maki Shanon ketika Shena menunjukkan pisau itu di depan wajahnya. Jelas pisau yang ukurannya memang tak terlalu besar itu sangat tajam. Warnanya putih mengkilap dengan ujung runcing yang tajam. Kedua sisi pisau itu juga tak sama, karena di sisi sebelah lainnya bergerigi tajam!

"Kenapa? Katanya Lo ga takut? Hhh" kekeh Shena meremehkan.

"Hm jadi gimana mau langsung eksekusi atau, atau, atau...."

"Atau apa bego,-- ARRGHHHHHH!!!!!!"

Shena menusuk tangan kanan Shanon dengan pisaunya di tembok. Menancapkan nya seolah itu adalah hal mudah baginya. Darah kemudian bercucuran dari tangannya di iringi isak tangis gadis berambut pirang panjang tersebut.

"SAKITTT ANJINGG!!! HIKS HIKS" teriak Shanon memilukan. Sementara itu shena terus menekan pisau tersebut hingga menembus telapak tangan Shanon. Shit! Lukanya sangat dalam. Entah apa yang akan terjadi pada Shanon malam hari ini yang jelas ia akan merasakan penyiksaan dari seorang Shena.

Shena terkekeh melihat Shanon yang merintih, menangis dan kesakitan. Ia yang semula takut dengan darah pun kini malah dengan santainya melihat juga mencium bau anyir dan bahkan seperti menikmatinya.

Srash!!!!

Shena mencabut pisau itu sekaligus. Shanon langsung terjatuh, dan dengan sigap ia berusaha menghentikan darah yang keluar dari tangannya agar tak semakin parah.

"Dengerin gue!" Titah Shena yang di abaikan Shanon.

BUGGH!!!!

"ARRGH!" Spontan Shanon teriak saat Shena menendang pahanya dengan keras.

"DENGERIN GUE BANGSAT!!" Teriak Shena menakutkan karena merasa di abaikan.

Shena jongkok lalu mencekik leher Shanon dan membuatnya kesulitan bernapas. Shanon hanya bisa menangis. Karena memang usahanya berteriak minta tolong pun akan tetap sia sia. Rumahnya kan kedap suara belum lagi tetangga di sekitar rumahnya pasti sudah pada tidur di jam selarut ini.

SHENA [END] ✓Where stories live. Discover now