24

978 60 8
                                    

" Semua orang memandangku lemah bukan?
Maka biar aku tunjukkan bahwa mereka semua salah mengenalku"

__________

Mentari pagi ini begitu terik, sinarnya masuk menembus jendela dan seakan menusuk ke mata gadis berambut pirang panjang yang kini terbaring di kasurnya. Ia terbangun dan membuka matanya perlahan kemudian melihat ke sekeliling.

"Sshh~" gadis itu meringis merasakan perih di telapak tangan kanannya juga pusing di kepalanya.

"Non jangan bangun dulu, istirahat saja. Jika non perlu sesuatu non Shanon tinggal suruh saya" ucap bi amma yang melihat Shanon sadar dan berusaha untuk bangun dari kasurnya.

Ya gadis itu adalah Shanon. Kini kondisinya sudah lebih baik dari tadi malam. Karena Bi amma telah menolongnya dan tadi sempat memanggil dokter ke rumah untuk memeriksa anak tuan rumahnya itu.

"Bi amma sudah sejak kapan di sini?" Tanya Shanon yang masih terbaring lemah.

"Sejak pagi tadi non. Saya datang ke rumah. Biasa beres beres. Lalu saat saya masuk ke kamar non Shanon, saya melihat non tergeletak di lantai dengan noda darah di mana mana serta telapak tangan non Shanon yang terluka. Jadi saya bereskan semuanya lalu memanggil dokter untuk memeriksa" jelas Bi amma.

"Trus bi amma kasih tau Daddy ga?" Tanya Shanon dengan wajah gelisah. Takut jika art nya itu memberitahukan kabar ini kepada Daddynya yang tentu saja nanti akan menjadi masalah baru baginya. Apalagi jika Shena sampai mendengarnya. Sial!

"Belum non karena saya baru saja membereskan semuanya tadi"

"Syukurlah"

"Memangnya kenapa non? Lalu kenapa non Shanon bisa terluka seperti ini? Apa terjadi perampokan tadi malam?" Tanya amma penasaran.

Shanon bingung untuk menjawabnya. Tidak mungkin kan dia jujur tentang kejadian tadi malam? Lagi pula banyak hal yang harus Shanon cari tau setelah ini, terutama tentang perubahan sikap Shena dan matanya yang tiba tiba menghitam tadi malam. Huh, Shanon yakin itu bukan halusinasinya. Ia yakin itu nyata.

Mungkin untuk saat ini ia harus menutupi semuanya dan berusaha mencari alasan agar semua orang tak tau tentang yang sebenarnya. Sampai nanti jika ia tau penyebab Shena berprilaku seperti psikopat barulah mungkin Shanon akan bersuara.

"Bi amma ga perlu tau saya kenapa. Yang jelas bi amma ga boleh cerita hal ini sama Daddy atau siapapun. Kalo sampe Bi amma cerita, saya tidak akan segan memecat bi amma!" Tegas Shanon mengancam.

"T-tapi non"

"Udah jangan banyak bicara, sekarang buatkan saya teh hangat!" Titah Shanon mencoba mengalihkan perhatian.

"Baik non" amma hanya menurut dan pergi menuju dapur.

Pokoknya gue harus tau alasan kenapa Shena bisa berubah jadi sosok psikopat seperti tadi malam! Gue harus tau, baru nanti gue akan bilang Daddy!

***

"Next!" Teriak dasha kesal.

"Loh dasha gue belum sele,-"

"Gerakan Lo tuh ancur! Ga akan bisa gantiin posisi Scarlett! Udah sana pergi" ketus katlin memotong.

"Lo ga denger kata katlin tadi? Pergi sana!" Tambah dasha tak kalah ketusnya.

SHENA [END] ✓Where stories live. Discover now