16

1.1K 88 17
                                    

"Aku datang tanpa undangan dan akan merubah takdir yang mungkin sudah tertulis"
_______

Shena masuk ke kamarnya lalu segera menutup pintu. Huh sungguh hari ini ia sangat lelah.

"Daddy? Dad?" Shena memanggil manggil daddynya yang tadi Syela bilang ada di kamarnya.

Saat itu lampu kamar Shena mati jadi ia tak bisa melihat dengan jelas keberadaan Jayden. Ia pun segera memencet saklar untuk menyalakan lampu.

Saat lampu terang, ia terkejut bukan main melihat Shanon yang duduk di atas ranjangnya. Bukankah seharusnya Jayden yang ada di kamarnya? Lalu mengapa Shanon?!

"Kenapa? Kaget liat gue?! Ahahaha!!" Tawa jahat Shanon dengan mata sembabnya.

Ia bangun dan perlahan berjalan mendekati Shena.

"Daddy kemana? Kenapa Lo ada di sini?" Tanya Shena ketakutan.

Ceklek

"Daddy!!" Shena berbalik badan saat menyadari ada yang membuka pintu. Sialnya itu bukanlah Jayden melainkan sang ibu tiri.

Pintu kembali di tutup oleh Syela. Kali ini di ruangan tersebut terdapat Shena dan kakak juga ibu tirinya. Gadis itu gemetar ketakutan melihat Syela dan Shanon yang kompak menatap sinis ke arahnya.

Dengan sekali gerakan Shanon maju dan langsung menampar pipi kanan Shena. Gadis itu jatuh karena tamparan keras tersebut.

PLAK!!!

"Bangun Lo Shena!! BANGUN!!" Shanon menarik paksa tubuh gadis itu untuk kembali bangkit.

PLAK!!!

PLAK!!!

PLAK!!

PLAKK!!!!

Shanon menampar Shena secara bertubi-tubi hingga gadis berambut pendek itu pun terhuyung jatuh dengan darah yang keluar dari mulutnya.

"Ampunh~ampunh Shanon hiks hiks" rintih Shena pilu.

"Ampun Lo bilang?! Gada!! Malem ini kalo bisa Lo harus mati di tangan gue bangsat!! Lo udah rebut Darren dari gue bahkan Lo udah mempermalukan gue anjing!!" Shanon menendang tubuh Shena berkali kali hingga gadis itu merintih kesakitan. Kali ini Syela ambil tindakan. Ia menarik putrinya untuk berhenti memberi siksaan terhadap Shena.

"Shanon kendalikan dirimu nak! Kita hanya perlu memberikan dia pelajaran. Sekarang pergilah ke kamar mu. Biar Shena, mommy yang urus"

"Tapi mom,-"

"Pergilah sayang"

"Tapi Shena harus merasakan sakit yang aku rasakan mom"

"Ya mommy tau. Sekarang pergi dan biarkan mommy yang melanjutkan. Gadis ini tak akan mendapatkan pengampunan"

Shanon menurut. Ia pergi ke kamarnya dan meninggalkan Shena dan juga Syela di dalam.

"Daddy hiks hiks Daddy sakith hiks hiks" Shena merintih dengan mata terpejam. Sungguh ia merasakan nyeri di seluruh tubuhnya.

SHENA [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang