MDL (1)

9.4K 457 78
                                    

Typo bertebaran!
>🌟

...🌿...

Brak!!!

Pintu coklat terbuka lebar menampakkan seorang bodyguard dengan tatto harimau di otot lengan kiri, berbadan kekar membawa seorang gadis lugu secara paksa. Gadis kecil itu hanya mampu memberontak sesekali merengek untuk minta dilepaskan dari ikatan rantai di tangan dan kakinya. Kini kedua tangan gadis itu memar. Air mata tak mampu ia bendung. Napas tersengal-sengal menahan emosi.

"Tuan Key, ini gadis yang Tuan minta."

Pria itu menghisap rokok sembari menatap seluruh pakaian Gadis itu mengkerut dari atas hingga bawah, robek dan kotor. Hembusan asap rokok ia keluarkan dari hidung. "Gadis ini?"

"Iya Tuan."

"Dimana kau menemukannya?" tanya pria angkuh itu dengan tatapan tajam bak elang. Kaki Key menyilang seraya bergoyang pelan.

"Ta—."

Pria itu mengangkat tangan kiri mengisyaratkan untuk suruhannya berhenti berbicara. Setelah ia meneliti seragam gadis berusia 18 ia urungkan bertanya.

"Tinggalkan dia di sini," titahnya tanpa ekspresi.

Pria itu melepaskan ikatan kain dari mulut gadis yang ia sekap beberapa jam lalu. Wanita itu langsung tersungkur ke lantai mengambil napas panjang. Gerakannya mulai melemah dengan napas memburu. Tak ada lagi suara perlawanan.

Key menyuruh bodyguardnya untuk keluar meninggalkan mereka berdua.

Pria itu berdiri dari duduknya dan berjongkok di hadapan gadis kecil itu. "Usiamu?"

Gadis itu menggelengkan kepala dengan cepat sekujur tubuh kian bergetar. Takut. Namun tiba-tiba....

Plak!!!

Tangan kiri pria itu melayang tepat di pipi kanannya hingga menoleh sempurna ke samping kiri. Tetesan air mata yang tertahan akhirnya keluar sembari memegangi pipi yang memerah. Sakit hingga panas sekujur tubuh, itulah yang ia rasakan saat ini.

"Saya tidak suka penolakan, sekali saya bertanya langsung jawab!"

"Nama dan berapa umurmu?" bentak Key.

"Z-zea, umurku 18 tahun." Zea menghindari tatapan mata Key dan berusaha melepaskan genggaman erat tangan Key dari tangannya.

"Buka bajumu dan layani saya sekarang." Zea membulatkan kedua bola mata mendengar penuturan pria itu. Zea menggeleng cepat mulut tak mampu berucap hanya ada tubuh yang bergetar terkena angin malam dan rasa takut.

Bevan mengamati bentuk tubuh Zea, sangat padat dan berisi.

"Buka sekarang apa yang kau tunggu? Apa kau tunggu saya yang membuka bajumu secara paksa?" Pria itu berdiri sedikit membenarkan dasi merah bergelantung di leher lalu menghilang dibalik pintu kamar mandi. Sepertinya pria itu menyiapkan sesuatu di dalam sana.

Zea mencari sesuatu untuk menutupi tubuhnya setelah semuanya ia buka dengan cepat tangannya meraih selimut tebal. Kakinya bergetar menunggu pria itu keluar sembari meremas selimut di area dadanya.

Zea berharap Tuhan. Menyelamatkan dirinya malam ini. Enak saja. Tubuh mulusnya untuk pria yang tidak ia kenal. Sudah lama Zea mendambakan seorang pria mapan tercinta untuk mencicipi tubuh putih mulusnya. Zea beralih memijit pelipis terasa amat pening.

Cklek!

Mata Zea membulat melihat pria itu hanya mengenakan bathrobe. Tiba-tiba ia melemparkan sepasang baju berwarna hitam ke arahnya.

My Daddy & LoveOnde histórias criam vida. Descubra agora