MD & L (13).

854 66 10
                                    

"Daddy!!" teriak anak perempuan dari luar ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Daddy!!" teriak anak perempuan dari luar ruangan.

"Daddy di mana?"

"Jea!" lirih Key dan Zea saling memandang satu sama lain.

"Bagaimana ini!" tanya Zea panik segera menyingkirkan tubuh Key dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut putih berukuran besar sedangkan Key segera memakai pakaiannya yang telah berserakan di lantai.

Zea menutup kedua mata. Ia rasa harus berakting, pura-pura tidur.

"Daddy di kamar, sayang," sahut Key dan gadis kecil itupun segera menampakkan diri di ambang pintu.

Ia berlari kegirangan memeluk Key dengan erat. "Daddy. Jea tadi malam dikasih nenek pelmen," ungkap anak cadel itu.

"Daddy sudah melarangmu untuk makan permen. Kenapa tidak mendengarkan ucapan Daddy?"

"Sulit Dad. Pelmennya enak."

Key mencubit pipi Jea gemas. "Jika anak Daddy yang cantik ini memakannya lagi. Daddy akan menghukummu. Oke?" Jea menggeleng cepat dalam gendongan

"Gak mau dihukum. Tapi Jea janji gak makan pelmen lagi." Mata gadis itu memelas berkaca-kaca.

"Gadis pintar, hm."

"Stttt ... Jangan menangis. Daddy tidak akan memarahimu. Sekarang Jea pergi mandi dan suruh bibi siapkan makanan." Gadis itu mengangguk patuh setelah mencium pipi ayahnya. Ia berlari ke luar.

Key langsung mengunci pintu kamar dari dalam. Ia berhembus pelan.

Key tersenyum melihat Zea membuka selimut sebatas lehernya dan segera menghampiri. "Jea sudah keluar. Ingin dilanjutkan?"

Zea menggeleng cepat. Ia memalingkan wajah dari Key karena pipinya yang berwarna merah.

Pria itu duduk di tepi ranjang. tersenyum sendu. "Kenapa?" tanya Key seolah-olah tidak terjadi apapun barusan. Padahal Key mengetahui jika Zea sedang malu untuk menghadapinya.

Zea terdiam. Key segera meraih wajah Zea mengarahkan pandangan Zea ke wajahnya. Key menciumnya dengan lembut dan tidak menuntut.
Zea dapat merasakan lidah Key menyapu sederet giginya. Pria itu menarik tengkuk leher Zea membuat ciuman semakin dalam dan bernafsu. Zea menutup matanya.

Selang beberapa menit. Key menempelkan keningnya. Ia berhembus kencang. "Apapun yang terjadi saya akan tetap berada di sisi kamu," ucap Key tulus membuat Zea mengangguk pelan seraya tersenyum.

Key mencium kening Zea dengan mesra. Kemudian seluruh permukaan wajah Zea berserta seluruh area leher. Bahkan pria itu dengan jahilnya mengigit kecil area leher Zea membuat gadis itu meringis sekaligus merinding.

"Yakin tidak ingin melanjutkannya? Saya rasa ada yang ganjal dari tubuhmu jika tidak dilanjutkan."

Zea mencerna perkataan Key. Ia mengerti maksud pria itu namun Zea menggeleng. "Benarkah?" tanya Key meyakinkan.

My Daddy & LoveWhere stories live. Discover now