MD & L (17).

988 69 6
                                    

🌿

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

...🌿...

Zea menginjakkan kaki di rumah Juan di sambut suara desahan dari kamar. Suara itu milik Selena, Zea mengenal jelas, wanita yang berstatus ibu tirinya itu.

Air mata Zea jatuh tanpa diminta. Ia tak tahan dengan sikap Juan yang egois. Benar-benar hanya mementingkan kenikmatan sesaat.

Dada Zea terasa amat sesak. Ia menangis sejadi-jadinya tanpa mengeluarkan suara. Kedua kakinya bergetar menaiki tangga seraya berpegangan. Gadis itu merindukan ibunya yang takkan pernah tergantikan di hati Zea sampai kapan pun.

Semenjak kecelakaan itu terjadi dan merenggut nyawa ibunya membuat kebahagiaan Zea juga ikut sirnah. Semuanya, perhatian dan kasih sayang juga menghilang. Juan tak mempedulikan Zea sama sekali. Bahkan untuk menanyakan keadaan gadis itu, tidak pernah keluar dari mulut Juan.

Hati Zea semakin sakit ketika tanpa meminta pendapatnya, Juan menikah lagi dengan Selena. Zea juga ingin didengarkan bukan mendengarkan.

Zea terisak di dalam kamar. Ia memukul dadanya yang terasa teramat sesak. Gadis itu merosot ke bawah. Ia tak mampu berdiri mengingat semuanya yang telah terjadi.

Setelah di rasa lebih tenang. Zea membersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Ia menganti baju dengan Hoodie oversize berwarna merah muda dan hanya menggunakan hot pants.

Namun saat Zea ingin menutup mata ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya empat kali membuat Zea terpaksa membukakan pintu.

Mata Zea membulat melihat pria itu langsung memojokkan tubuhnya setelah pintu kamar ia kunci.

"Kamu?"

"Aku merindukanmu, Ze."
Napas Key tersengal-sengal.

Saat kejadian di kamar beberapa jam lalu di rumah Key. Zea pulang tanpa di ketahui Key karena pria itu kembali ke kantor ada urusan mendadak jadilah sopir yang membawa Zea pulang ke rumah Juan.

"Kenapa? Bukannya kamu ada urusan di kantor, kok sudah pulang lagi?"

"Saya terlambat sampai ke kantor membuatnya menunggu jadi ditunda sampai besok," ucap Key membuat Zea mengangguk paham.

"Kamu mendengarnya?" Zea mengangguk tunduk. Ia malu dengan kelakuan ayahnya. Yang Key maksud adalah suara desahan Selena dan Juan di lantai satu.

"Tidak masalah bukan? Kita juga bisa membuatnya," goda Key, alisnya naik turun.

"Jangan ngomong sembarangan," tegur Zea membuat Key terkekeh geli.

Tanpa aba-aba Key mencium rakus bibir Zea hingga bibir keduanya melilit. Zea lihai memainkan lidahnya di dalam mulut Key. Gadis ini belajar dengan cepat. Key menahan tengkuk leher Zea agar ciumannya semakin dalam. Zea menikmati ciumannya karena tidak menuntut seperti di dapur saat itu.

My Daddy & LoveOnde as histórias ganham vida. Descobre agora