MD & L (8).

1.8K 141 8
                                    

🌿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...🌿...

"Kan ternyata bener Lo ada apa-apanya sama tuh om-om kemarin, terus gimana?" tanya wanita dengan rambut ekor kuda tersebut duduk di sofa dengan laptop di paha. Ia sedang mencari lagu K-Pop kesukaannya. Tangan tak henti-hentinya mengotak-atik keyboard laptop.

Tepat pukul 04.00 WITA. Suasana di luar sedang dipenuhi jutaan rintik hujan. Padahal tadi siang sangat panas tidak ada tanda akan turun hujan. Hujan saja sulit ditebak kapan turun apalagi hati si dia.

"Ya menurutmu gue harus bagaimana njir? Masa gue nikah sama duda, anak satu lagi."

"Lo bodoh apa bagaimana. Malahan bagus nih yaa .... dia Duda bukan sembarang Duda, anak satu, kaya raya. Masa selama dia deketin Lo enggak ada rasa sama sekali," protes Hanna geram. Jika Hanna yang ada di posisi Zea tanpa embel-embel langsung menerima Key.

Darararararari

Neol bogo isseum eumagi Babe..

Neoreul wihan mellodi mellodi Yeah..

Nega myujeunikka jal deureobwa Play it.

"Kecilin lagu Lo, anjir," cetus Zea kesal.

"Volumenya udah kecil, jangan ngaco," balas Hanna.

Melihat muka Zea kesal membuat Hanna mengecilkan lagi volume laptopnya sembari terkekeh.

Bukan Zea tidak menyukai KPop tapi fandom Zea dan Hanna berbeda. Wanita cemberut itu berada pada fandom Army.

"Apa kata orang gue nikah sama dia."

"Jangan dengerin kata orang, Lo yang jalanin bukan mereka," kata Hanna. Temannya memang sulit diberitahu.

Zea terdiam sejenak lalu membuka kembali suaranya. "Yang Lo bilang ada benarnya juga. Tapi gue gak mau!" ucap Zea frustasi.

"Gue enggak bisa masak, gue gak bisa ngurus anak, gue gak bisa cuci baju, gue—."

"Bacot bener Zea! Dia kaya raya pasti bisa menyewa pembantu," potong Hanna melotot ke arah Zea seketika membuat wanita berkemeja kotak-kotak hitam terdiam menunduk memainkan rok pendek putih miliknya.

"Dia pasti ngelakuin sesuatu yang buat istrinya bahagia nantinya Lo gak usah mikir aneh-aneh."

"Jadi menurut Lo gue harus nikah?" tanya Zea ragu.

"Harus. Jika Lo juga cinta."

"Gini Ze, Lo berikan sedikit waktu untuk diri Lo sendiri untuk bisa menerima dia, selagi Lo merasa nyaman di dekatnya. Yaaa tunggu apa lagi. Keburu tuh Duda di ambil orang, yaa gak yaa." Hanna mengedipkan sebelah mata.

My Daddy & LoveWhere stories live. Discover now