MDL (2)

5.6K 330 27
                                    

🌿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...🌿...

Matanya membulat sempurna. "I-istri?"

Pria itu menarik Zea dalam dekapannya membuat wanita itu tersentak kaget. "Iya, istri saya."

"Tidak mungkin aku menikah dengan pria yang perbedaan umurnya sangat jauh dariku, terlebih lagi dia memiliki istri. Tidak ini salah," batin Zea menantang keras ucapan pria itu.

"Zea?" panggilnya pelan.

Gadis muda itu menggeleng kepala dengan cepat dan perasaan takut karena menolaknya lagi. "Kenapa?" tanya Key.

"A-aku sudah memiliki kekasih, mana mungkin aku memilih laki-laki lain selain dia, karena aku sangat mencintainya," jelas Zea sedikit gelagapan membuat Key sepenuhnya tidak percaya.

"Kau ingin apa sekarang, hm?" Key meraih tas selempang gadisnya agar terjatuh ke lantai.

"Jadilah wanitaku Zea, saya janji memenuhi semua kebutuhanmu, tentang istriku kau tidak perlu mencemaskan hal itu, biar saya yang mengurusnya," jelas Key meyakinkan bahwa ia berkata sejujurnya dan tidak peduli bahwa Zea memiliki kekasih.

"Itu sama halnya seperti istrimu menjadi selingkuhan." Zea mengelengkan kepalanya. "Aku tidak mau," ucapnya tegas.

"Pikiranmu terlalu polos untuk mengerti hal itu. Istriku menjadi simpanan karena dia yang menggoda ayahmu, sedangkan dirimu tidak menggodaku sama sekali tapi saya memang dari awal tertarik."

"Tertarik? Dengan tubuhku yaa?" sahut Zea dengan cepat.

"Hm? Bisa dibilang begitu."

Zea membuang muka membuat Key terkekeh gemas.

"Bercanda sayang, saya lebih suka kepolosanmu itu," kata Key terdengar menggoda di telinga Zea.

"Kau menggunakan ketidaktahuanku untuk mengambil tubuhku kan?" cetus Zea.

Key menuntunnya kembali duduk di tepi ranjang lalu mengambilkan Zea sebuah minuman di gelas kaca yang terletak di meja tepat di samping tempat tidurnya. "Minumlah, kau terlihat kelelahan berdebat dengan saya."

Zea mengambil minuman berwarna merah dari tangan Key, memutarkan gelasnya sebentar tiba-tiba airnya sedikit berubah warna menjadi hijau. "Kau meletakkan sesuatu di dalamnya, untuk menjebak ku, kan?" tanya Zea menatap Key curiga.

"Saya hanya memberikanmu sebuah bir bukan racun," sarkas Key.

Lehernya tidak bisa diajak kerjasama ia merasa haus dan tergoda seperti minuman dihadapannya sangat menarik dengan tatapan tajam ia mengintai Key seraya meneguk minumannya. Pria itu membalasnya dengan senyuman yang membuat bulu kuduk Zea merinding.

My Daddy & LoveWhere stories live. Discover now