8.

11.5K 621 60
                                    

Aran dan indira pun sibuk melihat lihat, barang yang akan di beli oleh indira, kenapa aran melihat lihat?, Karena mau beli sesuatu lah, apa lagi.

" Beli apa sih dek?.."
Tanya aran akhirnya.

" Beli baju.."
Jawab indira sembari tersenyum kepada aran.

" Ohhh, baju buat siapa?, Pacar kah?.."
Tanya aran yang mulai kepo.

" Hmmm, bisa jadi.."
Jawab indira jadi salting sendiri.

" Hadeh hadeh dedek, muka kamu udah merah .."
Ujar aran yang meledek indira, karena indira sedang malu malu.

" Abang mahh, bisa aja deh.."
Jawab indira yang masih salting.

Aran hanya bisa tertawa kecil.
Mereka pun sampai di toko baju khusus laki laki, seperti dugaan aran, apakah indira benar benar memberikan baju untuk lelaki yang ia sukai?, Atau pacarnya?.

Mereka berdua berkeliling toko baju tersebut, secara tak sengaja, aran dan indira pun terpisah, namun mereka santai saja, toh nanti tinggal tunggu pintu depan ketemu lagi.
Aran pun lumayan sibuk melihat lihat pakaian.

" Bagus nih.."
Gumam aran, melihat sebuah baju kemeja.

" Kalo bagus ambil sayang.."
Bisikan kecil, dari seorang wanita.

" Ehhhh?."
Kaget aran, lalu langsung melihat ke sumber suara itu.

" Hai sayang, aku kangen.."
Ujar wanita itu sembari memeluk kuat tubuh aran.

" Peluknya jangan kuat kuat, aku nya nggak bisa napas, chika.."
Ujar aran yang sedikit merasakan sesak, karena di peluk oleh chika.

" Aku kangen banget, ehh yah btw ikut aku yok.."
Ajak chika yang mana masih belum melepaskan pelukan eratnya.

" Kemana?."
Tanya aran.

" Makan yok.."

" Nanti aja yah, aku lagi nunggu adek aku belanja."
Ujar aran.

" Hah?, Kamu punya adek?, Bohong, aku lihat info kamu, kamu tu anak tunggal ."
Ujar chika yang mana, ia sudah menyelidiki info keluarga aran.

" Hah?, Kok kamu tahu aku anak tunggal?."
Aran langsung melepaskan pelukan dari chika, aran terkejut karena chika yang mengetahui tentang dirinya.

" Yah tahu lah, btw aran, kamu harus tanggung jawab, kamu udah ngambil keperawanan aku, jadi jangan coba coba kamu pergi dari aku.."
Tegas chika.

" Tunggu, kan aku yang di culik sama kamu, masa kamu minta tanggung jawab ke aku, seharusnya aku yang minta tanggung jawab, karena kamu yang ambil keperjakaan aku.."

" Hey aran, lelaki mau sejuta kali pun ngentot ama cewek, orang nggak akan tahu, tapi kalo cewek, 1 kali aja, mereka ngelakuinnya, ketika dia berhubungan sex lagi dengan pria, maka pria itu tahu, kalo cewek itu sudah tidak perawan lagi, jadi di sini yang korban adalah aku bukan kamu.."
Debat antara chika dan aran pun mulai.

" Nggak bisa gitu dong, kan yang maksa kamu.."
Jawab aran tak mau kalah.

" Hey.. aku cuman nangkap kamu, nggak niat buat nyentuh kamu, yang nyentuh aku itu kamu, jadi yang salah adalah kamu, mau apa hah?."
Ujar chika tak mau kalah, dan malah membesarkan Bola matanya yang cantik berwarna coklat.

" Hey nona chika, kamu yang bawa aku ke kamar, terus kamu bilang itu air putih, ternyata itu bir, disini kamu yang salah.."

Hadeh aran aran, udah lah, ngalah aja, ingat cewek selalu benar..

" Bang aran?."
Panggil seorang gadis cantik di belakang aran.

" Ehhhh?."
Aran pun lantas menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.

Sugar Mommy ( END ).Där berättelser lever. Upptäck nu