24.

7.3K 617 122
                                    

Sudah beberapa menit, namun tak ada yang mau memulai percakapan.
Aran hanya diam karena chika yang menarik tangannya cukup kuat.
Sedangkan chika sudah mengutuk dirinya karena tiba tiba menarik tangan aran.

" Maaf ya mbak, kami mau minum, kalo mau ngomong ngomong aja, mbak membuang waktu tahu nggak!."
Anin sudah mulai kesal dengan wanita yang sedang menggenggam tangan aran.

Chika menatap tajam ke arah anin.
" Ni cewek nggak tahu diri banget anjirr!.."
Batin chika mengumpat anin...







#

#

#


Kini aran sudah berada di kaffe depan gedung gym.
Aran tak bisa berbicara bahkan bergerak sedikit pun,karena posisi duduknya yang berada duduk di tengah Anin dan chika.
Anin dan chika terus memepetkan tubuh mereka ke tubuh aran.

" Mbak nya bisa nggak sih, nggak usah deket deket ama aran?."
Anin yang sedari tadi sudah menahan jengkelnya ke chika, yang selalu saja ikut dekat dekat dengan aran.

" Lah?, Kok situ marah?, Emang kamu siapa nya aran?, Kok ngatur ngatur aku buat dekat dengan aran, orang arannya aja nggak masalah.."
Chika ikutan kesal dengan tingkah anin, yang sedari tadi terus menempel dengan aran.

" Lah, saya anin, temen nya aran, mbak siapa?, Dari tadi keberadaan mbak itu ngeganggu tahu nggak!."
Kesal anin.
Chika mulai naik pitam, atas apa yang di katakan oleh anin.

" Aran, suggar saya, emang kenapa?."
Chika membusung kan dadanya di hadapan anin, seakan menantang anin.

Sedangkan aran hanya mengangguk anggukan kepalanya, walaupun aran sedikit sakit hati saat mendengar kata suggar.
Anin membulatkan matanya, menatap aran dengan terkejut.

" WHAT!, Kamu suggar dia ran?."
Tanya anin tak percaya.

" Iya, aku pernah dekat sama dia.."
Jawab aran dengan wajah polosnya.
Anin tampak tak percaya, jadi wanita di hadapan nya ini adalah wanita yang selalu di grepe grepe aran.

" Terus sekarang masih?."
Tanya anin yang wajah nya sudah memelas.

" Nggak!."
Jawab aran tegas.
Chika terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa.
Di sisi lain ia tak terima atas jawaban aran, namun di sisi lain, tak bisa ia elakkan, jika memang dirinya lah yang ingin mereka tidak ada hubungan seperti dulu lagi.

Anin tersenyum sinis ke arah chika.

" Nah, mbak nya denger kan?, Atau budek?, jawaban aran NGGAK!, Jadi mending anda pergi deh dari sini, lebih tepatnya sadar diri aja.."
Jawab anin dengan wajah meremehkan chika.

Chika menggertak kan giginya, lalu berdiri dan pergi dari kaffe tersebut, dalam keadaan marah Sekaligus malu.
Ia marah dengan wanita yang dempet dengan aran, namun ia juga malu karena aran terang terangan mengatakan bahwa mereka tak dekat, apa lagi di depan wanita menyebalkan itu.


















#

#

#















Chika baru saja tiba di rumah nya.
Bicara soal fiony, chika meninggalkan nya begitu saja, karena ia sudah mengerti sifat sahabat nya, yang selalu basah jika bertemu zee.

" Ck!, Bisa bisanya dia mengatakan hal itu, dengan wanita berbedak tebal itu!.."
Chika masih dalam mode singanya.

Namun seketika hp chika berbunyi membuat chika mengerutkan dahinya.
Chika, langung mengambil hp nya di tas Dior nya.
Chika yang tadinya kesal, kembali tersenyum saat tahu siapa yang menelepon nya.

Sugar Mommy ( END ).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang