18.

7.5K 511 69
                                    

" Vi - vion?, Ngapain kamu di sini?."
Suara chika terdengar gugup.

" Aku kebetulan sedang berlanja sayang, dan?, Kenapa kamu manggil aku dengan sebutan vion?, Ahhh, hati ku sungguh sakit jika kamu memanggil ku dengan nama, biasanya kamu manggil aku dengan sebutan sayang!."
Ucapnya dengan kata penekanan di akhir kalimat.

" Ka - kamu kan sudah beristri jadi ngapain aku manggil suami orang pakai kata sayang.."
Ujar chika dengan raut wajah sendu.

Aran melihat wajah lisa yang sedikit sedih, membuat aran yang melihatnya secara langsung juga ikut sedih, dan sakit hati.

" Chika chika Chika ku sayang, dengarkan aku.."
Ujarnya yang kini sudah berdiri di hadapan chika dan memegang pipi chika dengan kedua tangannya agar menghadap padanya..

" Aku dulu sudah berjanji pada mu, aku akan segera menceraikan istri ku dan akan menikah dengan mu, kamu ingat kan janji kita berdua dulu?."
Ujarnya di hadapan chika.

Aran yang mendengar hal tersebut, tentu sakit hati, apa lagi ia kini sudah sangat jatuh cinta pada chika, bukan jatuh cinta, namun sayang dan nyaman.

" Dan satu lagi syang, aku sedikit cemburu, kau jalan dengan pria lain.."
Sindir vion kepada aran.

Aran yang mendengar hal itu, tentu tak terima.

" Apa maksudmu hah!.."
Bentak aran.

Vion melepaskan tangannya dari pipi chika, lalu menatap datar kepada aran, begitu pun sebaliknya.

" Gua bilang, lu nggak usah dekat dekat dengan wanita orang!."
Ujarnya.

Aran sedikit pun tak terima, ia menarik kerah vion dan hendak menonjok wajah vion, namun tangannya di hentikan oleh Chika.

" Kamu mau ngapain aran!."
Tanya chika yang kini juga memasang wajah datarnya.

" Aku?, Aku akan menghajar pria ini, bukan kah dia orang yang menyakiti dan menyiayia kan mu?."
Ujar aran yang juga menampilkan raut wajah datar dan penuh emosi.

" Lepaskan.."

" Tidak!, Aku akan menghaja- "

" Aku bilang lepaskan!."
Belum sempat aran menyelesaikan kalimatnya, chika sudah membentak dirinya.

Aran pun melepaskan kerah baju vion, dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, karena sedang menahan emosi.
Tentu aran tak mau memperlihatkan wajah emosinya pada chika, karena ia sangat mencintai gadis itu, ia takut jika ia memperlihatkan wajah emosinya, chika akan meninggalkan dirinya, itulah yang aran fikirkan.

" Lihat chika, kau berjalan dengan seorang pria emosian.."
Ujar vion.

Aran yang mendengar nada ledekan tersebut, melihat ke arah vion dengan raut wajah yang emosi dan amarah yang mengebu gebu.

" Aran cukup!."
Bentak Chika.

Aran lagi lagi mengalah, dan memalingkan wajahnya kembali ke arah lain.

" Chika, bagaimana jika kita makan dulu, dan mengobrol ngobrol, aku sangat merindukan mu sayang.."
Ujar nya.

Aran yang mendengar hal itu tentu tak terima.

" Chika, aku ingin mengajak mu ke suatu tempat, apa kau mau ikut dengan ku?."
Ujar aran yang tentunya ingin mengungkap perasaan nya pada Chika yang sudah ia rencanakan dari tadi.

" Aran, aku akan makan dengan vion.."
Itu lah jawaban yang Chika berikan kepada aran, bahkan dengan cepat ia menjawab pertanyaan aran.

Kenapa?, Kenapa?, Apakah chika belum bisa melupakan pria yang ada di hadapan aran kini?.

" Boleh kah aku ikut?."
Tanya aran.

" Kau mau menjadi orang ketiga?, Hahahaha.."
Tawa vion lalu merangkul pundak chika, aran yang melihat hal itu tak terima, ia ingin menepis tangan vion dari pundak chika, namun tiba tiba chika mengeluarkan suara.

" Nanti saat pulang, letak semua belanjaan ku di apartemen ku, aku akan pulang bersama vion..."
Itulah yang di katakan chika kepada aran, tanpa menoleh sedikit pun pada aran.

Arah hanya bisa melihat pundak chika yang mulai menjauh dari penglihatannya.

" Ingat kata kang pakir, mundur mundur...."
Ujar seorang pria yang sedari tadi menonton adegan tersebut.

Aran hanya tersenyum sembari menunduk.

" Apakah aku di tolak?.."
Batin aran.

" Apa yang harus ku lakukan?, Aku sudah sangat mencintai mu chika, bagaimana bisa, kau melakukan ini pada ku?, Apakah orang lama akan selalu menang dari orang baru?, Apakah itu yang di nama kan cinta?, Apakah sesak dan sesakit ini yang di namakan cinta?.."
Aran bergumam sendiri sembari berjalan keluar dari mall.

" Apakah orang yang tulus selalu kalah, dalam cinta?, Apakah seperti itu yang dinamakan cinta?, Atau apakah aku harus mundur chik?, Apakah aku harus mundur agar kau bisa bersama pria yang kau cintai?."
Gumam aran yang kini sudah berada di depan mall.

" Tentu saja aku tak boleh menyerah, chika belum secara resmi menjadi milik pria itu, hahahhaa, bodoh sekali kau aran, sebelum jalur kuning melengkung masih bisa di tikung..."
Gumam aran menyemangati dirinya sendiri, agar mendapatkan cinta chika.

" Ayo aran, semngat!."
Gumamnya lalu tersenyum manis.




















































































































Thor kenapa nggak up?.
Jangan bilang lu lupa sama cerita lu.

Thor jangan bilang lu lupa dan bilang cerita ini udah tamat ya.

Thor kapan up?.
Gua udah beranak nunggu ni cerita.

Thor kapan up?.

Thor gua rindu ceritanya kapan up?.







Jujur ya gua jawab pertanyaan kalian yang DM gua.

Sebenarnya gua nggak lupa, cuman nggak ingat aja....






Hahahahahahhahahha.....

Sugar Mommy ( END ).Kde žijí příběhy. Začni objevovat