22.

7.5K 556 38
                                    

Sesuai janji gua dubble up..
Klo ad typo biarin ok.

















" hufff, capek banget anjing!, Suara gua habis!."
Zee kini tengah berbaring di kamar kos aran, sembari bergumam gumam tak jelas, membuat aran yang melihat nya gemas sendiri.
Aran cukup bersyukur karena ia memiliki sahabat yang selalu setia dan ada untuknya mau susah dan senang.

" Ehhh, iya zee, kita dah lama kan nggak ngegym, gym yok, sambil merenggangkan otot otot pengocok lu!."

" Anak anjing lu!, Tapi ayok lah.."

Zee pun langsung berdiri dari kasur aran dan berjalan ke kamar mandi.

" Mau ngapain lu?."
Tanya aran, yang heran melihat sahabatnya itu yang akan berjalan ke arah kamar mandi..

" Mau mandi lah, busuk bau badan gua njirr.."

" Mandi berdua yok, rindu gua mandi berdua bareng lu.."

" Boleh, tapi jangan nyelodok buntut gua ya, kan lu jomblo, gua takut ntar lu fikir buntut gua vagina chika hahahahaha..."

Zee pun langsung terbirit-birit lari ke kamar mandi, sedang kan aran hanya tertawa.

Aran melihat ke arah meja belajar nya, ohh ya bagi yang lupa, aran masih kuliah ya..

Aran tersenyum lalu mengambil salah satu alat di meja belajar nya, kemudian berlari ke kamar mandi kosan.
Tanpa ba bi bu be bo, aran langsung masuk, membuat zee yang ada di kamar mandi tergelonjak kaget.

" Astagfirullah alazim ya Allah, kuntilanak perawan lailahailaullah..."
Kaget zee saat melihat aran main menyelonong masuk.

" lu ya, kalo masuk tu ketuk dulu aran!."
Bentak zee kesal.

" Hahahahahh, maaf maaf, oh ya zee gimana kalo kita ukur panjang burung kita.."

" Burung?, Burung ape?, Gua nggak melihara burung njirr!."
Zee melihat aran dengan tatapan malasnya, berbeda dengan aran yang kini tengah menunjukkan senyum evilnya.

" Burung ntu yang di selangkangan.."

" Burung di selangkangan?."
Zee melihat ke arah selangkangan nya, seketika ia mengerjabkan matanya, untuk mencerna perkataan aran.
" Gila lu astagfirullah!."
Bentak zee yang sadar maksud dari aran.

" Hahahahaah, sesekali zee, gua heran aja zee, bisa bisa nya chika ninggalin gua demi vion, apakah punya vion lebih besar dari pada punya gua?."
Tanya aran, membuat zee hanya cengo ke arah sahabat nya yang mengeluarkan kata kata vulgar.

" Ya Allah, tolong sadarkan sahabat hamba ya Allah..."
Mohon zee membuat aran seketika tergelak terbahak bahak.

" Gua kocok dulu burung gua, lu juga kocok, ntar kita ukur seberapa panjang, burung kita, ok.."

" TERSERAH!."
Teriak zee frustasi.

Zee mulai membayangkan dirinya yang mengenjot milik fiony, begitu pun aran yang membayangkan dirinya tengah menggenjot chika.

Seketika milik mereka berdua langsung berdiri, saat membayangkan hal hal tersebut, aran mengocok miliknya, agar bisa di ukur begitu juga zee.

" Ahhhh fionyhhh ahhhh..."
Desah zee.

" Ayok zee mari kita ukur!."
Ujar aran yang tengah bersemangat.

Zee berdiri di hadapan aran, aran pun mulai jongkok, dan kini wajahnya ada di junior zee.

" Jangan lu sedot ye!."

" Najis!."
Bentak aran, lalu mulai mengukur junior zee.

" Panjang 18 cm, lebar 6 cm, wihhh lumayan juga ye zee.."
Puji aran, membuat hidung zee mengembangkan seakan bangga jika batangnya besar.

Sugar Mommy ( END ).Where stories live. Discover now