23.

7.1K 598 101
                                    

" ohh, maaf ya chik, om lagi ngobrol sama mantan karyawan gym om dulu, kenalin ini namanya aran.."

Deddy memperkenalkan diri aran ke chika, namun sepertinya chika tak tertarik untuk hal semacam itu.

" Om, aku mau nyari pelatih ada nggak?.."
Tanya chika tanpa memperdulikan aran dan anin.

" Ohhh gitu, ran kamu sibuk?, Kalo nggak sibuk mending tolong om ya.."

" Nggak bis om, aran kan bawa partner masa aran tinggal.."
Bukan kah sesekali melawan Chika nggak masalah kan?.
Chika melihat ke arah aran dengan tatapan sulit di artikan nya.

" ohh yaudah kalo gitu, chika sama om aja, om yang ajari mau?."
Tawar deddy sedang kan chika hanya terkekeh lalu mengangguk.

" Yaudah, ayok om.."
Ajak chika, lalu pergi dari hadapan aran dan wanita genit yang nempel banget ke tangan aran, seperti benalu yang nempel di pohon pohon.


#



Sudah 1 jam berlalu, dan entah kenapa badan Chika mendadak menjadi panas, bukan karena olahraga nya, tapi melihat aran dengan wanita asing itu.

" Dih, jelas banget capernya.."
Kesal chika yang masih di dengar fiony yang duduk di sebelahnya.

" Terus?."
Tanya fiony menaikkan satu alisnya.

" Tuh liat tuh, bokongnya sengaja banget, biar kena tititnya aran, emang sengaja bat tu cewek gatel!."

Fiony hanya memutar bola matanya malas,  ia di buat kesal dengan sifat chika.
Ia mengajak gym untuk berolahraga bukan melihat orang lain ngegym, bahkan tadi om deddy pergi gitu aja karena chika bilang dia nggak bisa fokus.
Nggak fokus bukan karena kerja atau cape, tapi liat aran sama cewek lain.

" Fiony, lu denger gua nggak sih!."
Bentak chika kesal.

" Denger, tapi gua malas menjawab perkataan lu!."
Kesal fiony.

" Kok gitu?."
Chika mengerutkan keningnya sembari menatap fiony dengan kebingungan.

" Lu nyuruh aran buat ngejauhin lu kan?,
Tanya fiony, dan Chika mengangguk.

" Terus?, Hak lu buat marah ke aran apa?."

" Y-yah...
bukan gitu fiony, maksud aku tuh, aran boleh deket sama cewek lain, tapi nggak usah yang ganjen kek gitu."

" Nggak nyadar anda?, Atau perlu saya bawa kaca besar dari rumah, buat anda ngaca!."
Fiony benar benar emosi melihat tingkah chika yang sangat kekanakan baginya.

" Ini kita udah gym nya kan?, Aku mau pul-

Perkataan fiony terhenti saat melihat pria tak asing baginya baru saja masuk ke dalam gym.

" Arannn!, Lu kenapa ninggalin gua hah!."
Bentak zee kesal.

" Gua nggak ninggalin lu ya zee, lu nya kelamaan erornya hahahahha..."
Tawa aran, ia sudah tak tahan menertawakan sahabat nya itu, yang salting akibat anin yang menggodanya.

" Tapi nggak ninggalin gua juga kali ran .."
Kesalnya sedang aran sudah menghentikan tawanya dan menghapus air mata yang keluar.

" Sorry zee. "
Zee mengangguk kan kepalanya dan menerima permintaan maaf aran.

" Lain kali jangan begitu ye ran!."

" Iye zee.."

Aran dan zee tersenyum lalu menoleh ke arah anin yang masih sibuk mengangkat alat berat.

" Nggak capek nin?."
Tanya aran.

" Bentar lagi, nanggung.."
Anin kembali fokus ngegym, sedangkan aran hanya mengangguk.

Zee hampir tergelonjak kaget, saat melihat ada sebuah tangan, yang melingkar sempurna di pinggang nya.

" Kaa Zee~ "
Panggilan manja yang sudah sering di dengar zee.
Zee tersenyum, lalu memutar badannya menghadap wanita yang memeluk nya dari belakang.

" Sayang?, kamu juga ngegym?."
Tanya zee sedang kan fiony mengangguk sembari memeluk tubuh zee dengan erat.

" Kamu ngapain di sini?."
Tanya fiony yang masih dalam dekapan zee.

" Aku nemenin aran dan anin ngegym.."
Jawab zee jujur, dan fiony hanya mengangguk dengan ucapan zee.

" Zee ciummm."
Manja fiony.
Zee hanya bisa tersenyum jika pacarnya dalam mode manja seperti ini.

Cup.

Zee mengecup puncak kepala fiony, membuat fiony berdecak kesal.
Fiony melepaskan pelukannya dari zee, dan menatap mata coklat zee.

" Bukan itu, tapi bibir.."
Tunjuk fiony dengan jari telunjuk nya ke arah bibir.

" Ohh bibir, bilang dong.."
Zee tersenyum, lalu sedikit menunduk agar bisa mencium bibir kekasih nya.

Cup.

Zee tersenyum sangat manis, setelah mengecup bibir fiony.

" Ihhh!!, kok cuman kecupan, di lumat dong!."
Rengek fiony yang membuat zee gemas melihat wajah kekasihnya itu.

" Yaudah ke wc aja yok, di sini rame, takut banyak yang liat.."
Ajak zee, fiony pun menerima ajakan zee dengan berlapang dada.

Chika yang sedari tadi berdiri di sebelah fiony, merasa tak di anggap oleh sahabatnya, bisa bisanya di dalam gym, fiony mendadak horny saat melihat wajah kekasihnya.

" Chik, gua duluan ya, ran aku titip chika, tolong yah.."
Fiony langsung menarik tangan zee meninggalkan ruangan gym.

Chika menganga tak percaya, bisa bisanya Sahabatnya tak tahu tempat untuk melakukan hal.....
Ekhem kalian tahu lah kan...

Aran melihat ke arah chika dengan tatapan sendunya, bohong jika ia tak merindukan wajah chika, bohong jika ia tak rindu chika.

Rindu apa ni ran?, Badan sexy chika atau apa nih?.

Tiba tiba tangan aran langsung dirangkul dari samping, seketika chika langsung menoleh ke arah perempuan ganjen itu.

" Ran, aku haus.."
Manja anin.

" Itu ada lemari untuk minum, kamu pilih aja mau minum apa.."
Jawab aran sembari tersenyum manis ke arah anin.

" Yaudah, ayok minum ."
Anin langsung menarik tangan aran untuk pergi mengambil minum, namun langkah Aran terhenti karena chika yang tiba tiba memegang tangan nya ....


















Next time......

Ini gua udah up, kurang Baek apa lagi sih gua..




Sugar Mommy ( END ).Where stories live. Discover now