●ANGKASA 7 ✅️

61 6 2
                                    

HAPPY READING!!

.
.
.
.
.

"Assalamualaikum." ,kata Raraa memasuki rumah.

"Waalaikumsalam." ,kata Diana.

"Ehh, bunda belum tidur?" ,kata Natan yang baru memasuki rumah.

Diana tersenyum.
"Salam dulu Natan." ,kata Diana.

"Hehe iya bun. Assalamualaikum." ,lanjut Natan.

"Waalaikumsalam, bunda nungguin kalian." ,kata Diana menjawab pertanyaan Natan.

"Oooo." ,kata Natan sambil mengangguk.

"Ehh ada Arin. Apa kabar sayang?" ,kata Diana tersenyum.

"Baik bunda, bunda apa kabar?" ,kata Natcwa membalas senyuman Diana.

"Bunda baik." ,kata Diana.

"Bun kita ke atas dulu ya." ,kata Raraa berpamitan berjalan bersama Natcwa.

"Iyaa langsung istirahat yaa Raa Arin." ,kata Diana sedikit keras.

"Iyaa bundaa." ,kata Raraa dan Natcwa.

"Natan juga keatas dulu bun. Bunda juga langsung tidur." ,kata Natan mengingatkan bundanya.

"Iyaa sayang." ,kata Diana.

Raraa yang telah berada di kamar, bergegas ke kamar mandi untuk mengganti pakaian. 5 menit kemudian.

Raraa keluar dengan baju tidur berwarna grey.

Raraa membuka lemari pakaiannya dan memberikan baju tidur bermotif bulan berwarna biru kepada Natcwa.

"Ganti baju dulu." ,ucap Raraa.

"Iya." ,ucap Natcwa.

Natcwa masuk ke kamar mandi, kini Natcwa juga sudah selesai berganti pakaian.

Raraa dan Natcwa berada di atas kasur, mereka berdua belum berniat memejamkan mata. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

"Tadi gue ketemu Langit." ,kata Raraa memulai pembicaraan.

Natcwa menoleh.
"Kok bisa?" ,tanya Natcwa.

"Gatau." ,kata Raraa.

"Dia bilang apa? Lo ngak diapa-apain kan? Ngak dimaki-maki kan?" ,tanya Natcwa beruntun.

"Ngak, tadi gue nangis terus Langit datang. Ternyata Langit tuh dari awal gue perfom dia udah ada. Dia dengerin gue nyanyi, dia bilang gue harus nyari pengganti dia." ,ucap Raraa.

"Terus lo bilang apa?" ,tanya Natcwa.

"Gue bilang iya, nanti kalo ada seseorang yang bisa ngajak gue melangkah ninggalin masa lalu gue bakal bener-bener selesai gitu." ,ucap Raraa.

"Bentar deh Raa! Gue liat lo lagi deket sama Angkasa, bener ngak? Atau karna lo setim aja waktu MOS lo jadi deket?" ,tanya Natcwa.

"Ya gitu, deketnya karna MOS dari tugas nangkap kodok." ,ucap Raraa.

"Tugas lo nangkap kodok? Lah gue, nangkap cicak. Gelii guee." ,ucap Natcwa mengingat bagaimana dirinya harus menangkap cincak.

Raraa tertawa pelan.
"Ya gitu lah. Angkasa tadi juga ada bilang sesuatu sama gue." ,ucap Raraa.

"Apa? Di nembak lo? Atau bener feeling gue kalo dia suka sama lo?" ,tanya Natcwa lagi.

"Dibilang, kalo dia suka gue gimana." ,ucap Raraa.

Natcwa sontak terkejut.
"Terus terus, lo bilang apa? Lo ngak nolak kan Raa?" ,tanya Natcwa.

"Gue bilang, gue belum selesai dengan masa lalu gue." ,ucap Raraa.

Natcwa langsung memegang bahu Raraa, menatap intens manik coklat Raraa. Raraa yang risih langsung melepaskan tangan Natcwa dari bahunya.

"Raa, jangan karna lo sakit oleh seseorang. Lo berhenti buat mencinta, dunia ini luas Raa. Banyak hati yang menawarkan ketulusan buat lo, jangan lo sia-siain. Jangan karna lo cuma ingat dengan perhatian yang pernah Langit kasih. Lo jadi ngak ngeanggap perhatian-perhatian lainnya. Stop! Buat jadiin Langit pusat dunia lo. Gue tau lo dan Langit sama-sama sayang, sama-sama cinta. Tapi lo dan Langit juga sama-sama menyakiti Raa, lo yang tersakiti karna Langit. Dan Langit yang tersakiti karna lo." ,ucap Natcwa panjang lebar.

"Gue tau, tapi gue ngak bisa gitu aja ngelupain Langit. Ngelupain dia ngak seperti awal gue jatuh cinta padanya. Cinta gue habis dimasa lalu." ,ucap Raraa.

"Raa, buka mata lo. Jangan nanti akhirnya lo menyesal. Seperti dulu, Arsya orang baru yang datang dalam kehidupan lo. Dia yang ngasih lo kasih sayang, kenyamanan, perhatian. Lo bisa ngerasainkan?" ,tanya Natcwa.

"Iya gue bisa rasain. Tapi gue ngak bisa sama Arsya, gue ngak ada rasa. Gue cuma ngak mau dia jadi pelarian gue, pelampiasan gue. Gue ngak mau dia terluka karna gue." ,ucap Raraa.

"Oke gini aja, gue harap lo ngak nutup akses apapun untuk Angkasa masuk ke hati lo. Gue tau hati bukan untuk main-main. Tapi kita liat gimana Angkasa ngehancurin benteng masa lalu lo itu. Apakah Angkasa akan mundur seperti Arsya karna dia tau lo belum selesai dengan masa lalu lo? Atau dia yang bakal ngeluarin lo dari lubang masa lalu itu." ,ucap Natcwa.

*****

Sementara itu, Angkasa sibuk dengan isi kepalanya. Meski waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Angkasa belum ingin tidur sama sekali.

Angkasa masih memikirkan perkataan Raraa tadi. Yang dapat Angkasa simpulkan dari seorang Raraa si pecinta laut adalah Raraa yang berubah karna masa lalunya, Raraa yang menghabiskan cinta untuk masa lalunya, dan Raraa yang sulit melangkah keluar dari masa lalunya.

Semua tentang masa lalu. Angkasa mengusap wajahnya gusar.
"Gue bisa bersaing dengan siapapun, tapi tidak dengan masa lalu." ,gumam Angkasa.

Apa yang terjadi dimasa lalu Raraa? Seberapa Raraa mencintai lelaki itu?
Raraa menyukai laut, laut yang menyimpan banyak rahasia.

"Karna laut menyimpan banyak rahasia yang ngak semua orang tau. Orang lain hanya tau laut yang tampak dimatanya. Mereka tidak tau apa yang tidak mereka lihat." ,kata-kata Raraa itu terngiang-ngiang dipikiran Angkasa.

*****

Segini dulu

Vote  komen  Share

See you Angkasa to next

805 word

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Where stories live. Discover now