●ANGKASA 19 ✅️

42 8 2
                                    

SUPPORT!

~HAPPY READING
.
.
.
.
.

Dingin malam, serta cahaya bulan yang menyorot membuat Angkasa betah berlama-lama bersandar disamping pintu balkon. Senyum Angkasa mengembang saat Angkasa menyentuh pelan ukiran nama digelang tersebut.

Sibuk dengan kegiatannya, Angkasa tak sadar akan keberadaan Ryan yang sudah ada dibelakangnya.

"Kalo suka bilang Vann." ,ucap Ryan tiba-tiba.

Angkasa yang terkejut tak sengaja menjatuhkan gelang tersebut ke lantai. Angkasa panik, berusaha meraih gelang tersebut yang ternyata Angkasa kalah cepat dengan Ryan.

"Ara Arth." , ucap Ryan tersenyum menatap Angkasa. Tentu Ryan tau pemilik gelang tersebut.

"Yann balikin." ,ucap Angkasa panik.

"Ini punya siapa? Lo ngak nyolongkan Vann?!" ,tuduh Ryan.

Angkasa menggeleng cepat.
"Ngak Yan." ,kata Angkasa.

"Trus? Kok bisa ada di lo?" ,tanya Ryan.

"Itu gelang Raraa, tadi gue ketemu dibangku dekat koridor selesai gue ngobrol sama Raraa. Raraa ga sadar gelang dia jatuh." ,ucap Angkasa menjelaskan.

"Tunggu! Lo sering berdua sama Raraa? Raraa adek Natan? Kok lo ngak cerita ke gue?!" ,tanya Ryan tak terima.

Angkasa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Gue mau cerita, tapi gue sering lupa." ,ucap Angkasa nyengir.

"Serah lo deh! Nih balikin pasti Raraa nyariin." ,ucap Ryan memberikan gelang tersebut pada Angkasa.

Ryan terkejut saat ponsel dikantong celananya berdering.

Natan is calling

"Nih liat, yang punya gelang nyariin." ,ucap Ryan memperlihatkan ponselnya pada Angkasa.

Ryan meloud speaker panggilan Natan agar Angkasa juga dapat mendengar suara Natan.

"Hallo Tan." ,kata Ryan.

"Yan, lo dimana? Adek gue nangis gelangnya ilang, bantuin gue Yan." ,ucap Natan panik.

"Jangan panik Tan." ,ucap Ryan santai.

"BANGSAT! ADEK GUE NANGIS INI!" ,teriak Natan emosi.

Ryan terkejut mendapati Natan yang berteriak, sedangkan Angkasa berusaha menahan tawa.

"Gelang adek lo ada dirumah gue. Tadi siang ditemuin Angkasa." ,kata Ryan.

"Beneran? Gue otw." ,kata Natan memutus telfon sepihak.

Tawa Angkasa pecah.
"Bwahahaahaha rasain kena marah." ,ucap Angkasa.

"Au ah! Bentar lagi Natan kesini. Lo aja yang ngasihin, gue ngantuk mau tidur." ,ucap Ryan berlalu meninggalkan Angkasa.

Sementara itu.
Setelah telfon Natan dan Ryan terputus. Natan menatap Raraa yang masih sesegukan.

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Where stories live. Discover now