●ANGKASA 16 ✅️

44 7 2
                                    

SUPPORT!!

HAPPY READING~
.
.
.
.
.

"Darimana Raa?" ,suara dingin itu menyapa indra pendengaran Raraa.

"Ayah." ,batin Raraa.
Raraa tidak tahu jika Bagaskara ayah Raraa pulang.

Raraa membasahi bibir bawahnya.
"Dari toko buku yah." ,ucap Raraa pelan.

"Kenapa tadi Natan mau jemput kamu nolak? Pulang sama siapa?" ,tanya Bagaskara.

Raraa melirik Natan yang dibalas anggukan oleh Natan.
"Jujur." ,ucap Natan tanpa suara.

"Sama Angkasa yah." ,ucap Raraa.

"Angkasa itu siapa kamu?" ,kini Bagaskara bertanya lebih dekat reflek Raraa menutup mata takut Bagaskara memarahinya.

"Temen Araa yah." ,ucap Raraa ketakutan.

Grepp

Bagaskara memeluk Raraa erat.
"Ternyata putri kecil ayah masih kecil. Gimana kabarnya?" ,kekeh Bagaskara.

"Iihh ayahh, Araa panik tau takut dimarahin. Araa baik yah." ,ucap Raraa membalas pelukan Bagaskara.

Bagaskara merenggangkan pelukan, mengajak Raraa untuk duduk bersama bunda juga kedua abang Raraa. Natan langsung menempel pada Raraa.

"Cieee yang pulang dianterin calon pacar." ,goda Natan.

"Calon pacar apa sih bang." ,balas Raraa.

"Siapa Tan calon pacar Araa?" ,sahut Diana.

"Apa sih bun, ngak ada calon-calon pacar. Raa mau fokus sekolah aja." ,timpal Raraa.

"Halah gaya lo Raa, aslinya mah butuh penyemangat. Calon pacar Raraa itu anak tante Melisa bun." ,ucap Natan.

"Ryan?" ,tebak Bagaskara.

"Kalo Araa sama Ryan yah. Natan maju paling pertama buat bikin Ryan masuk rumah sakit." ,ucap Natan.

"Gue ikut." ,timpal Zean.

"Jahat banget lo bang." ,balas Raraa.

"Cieee." ,ucap Natan dan Zean bersamaan.

"Jadi siapa calon pacar Araa?" ,tanya Diana.

"Angkasa." ,ucap Natan.

"Yang nganterin pulang tadi Raa? Tapi Angkasa siapanya Melisa?" ,tanya Diana.

"Rayvan Angkasa bun." ,ucap Raraa.

"Cieee tau nihh nama calon pacarrnya." ,ucap Natan dan Zean bersamaan lagi.

"Au ah calon pacar calon pacar lo aja sono pacaran. Cewe minta kepastian malah bilang jalanin dulu aja." ,balas Raraa telak.

*****

Angkasa membuka pintu balkon kamarnya, memilih duduk dikursi santai sambil menatap pemandangan malam yang indah. Angkasa tersenyum memikirkan Raraa.

Apakah Angkasa harus berterimakasih kepada Ryan? Karna sudah membawanya ke toko buku, dan berakhir bertemu dengan Raraa?

"Woii, bengong aja lo! Awas nanti kesambet." ,kata Ryan berteriak keras tepat di telinga Angkasa.

"Budeg nih gue! Apa apaan sih lo Yan." ,kesal Angkasa mengusap telinganya yang berdengung.

Ryan bersedekap dada.
"Yan Yan, panggil abang kek. Gue itu lebih tua dari lo." ,kata Ryan.

"Suka-suka gue. Ngapain kesini sih, kamar lo tu di sebelah." ,ucap Angkasa ngegas.

"Santay dong, braderr. Gue mau nanya ini." ,kata Ryan merangkul Angkasa.

"Nanya apa?" ,ucap Angkasa.

"Tadi lo beneran ketiduran di toko buku? Gue kurang percaya deh. Apa jangan-jangan lo jalan sama pacar lo? Atau sama Raraa? Wahh gue aduin Natan lo ya." ,kata Ryan.

"Pacar pala lo gue ngak punya pacar. Lagian gue juga udah bilang sama lo, gue itu ngantuk, lo maksa. Mana ninggalin gue lagi, untung gue ketemu Raraa." ,ucap Angkasa.

"Nahh kann!! Lo sama Raraa sampai malam hayo habis ngapain lo? Wahh ngak bener nih." ,tuduh Ryan.

"Apa sih Yan, otak lo mikir kemana-mana. Ngaku lo pasti habis nonton yang ngak bener." ,tuduh Angkasa balik.

Ryan mencubit mulut Angkasa.

"Ehh mulut lo! Gue nuduh lo, lo malah nuduh balik." ,ucap Ryan.

"Lo nuduh yang ngak-ngak." ,ucap Angkasa.

"Yaudah makanya cerita dengan kalimat yang kompleks ke gue." ,ucap Ryan.

Angkasa mencubit mulut Ryan.
"Bahasa lo ketinggian, kan udah gue bilang Ryan gue tuh ngantuk alhasil gue tidur ditoko buku sekalian nungguin Raraa baca buku. Tenyata Raraa ngebangunin gue tuh udah jam 7,ngak malam-malam banget sih cuma Raraa tuh cewe jadi gue anterin pulang. Paham tuan Ryankhan?" ,tanya Angkasa.

"Ooo gituu sekarang saya mengerti pengawal. Saya keluar dulu pengawal." ,ucap Ryan berjalan keluar.

"Pengawal otak lo! Gue kesatria." ,ucap Angkasa.

"Kesatria yang mengejar cinta tuan puteri yang tertinggal di pangeran dimasa lalu sang puteri. Inget Vann, tugas kesatrian hanya menjaga bukan memiliki selamanya." ,tawa Ryan pecah.

Wajah Angkasa seketika muram.

"Jangan gitu Yan. Gue tau orang baru pasti kalah dengan masa lalu." ,ucap Angkasa pelan.

Ryan menghentikan tawanya, Ryan merasa bersalah. Ryan berbalik memeluk Angkasa.

"Maafin gue Vann, gue ngak maksud gitu. Gue pasti bantuin lo selalu, bahkan untuk masalah percintaan begini. Inget! Masa lalu cerita lama yang telah selesai. Sedangkan lo adalah orang baru yang akan mengukir bahagia bersama." ,ucap Ryan melepaskan pelukannya.

"Makasi selalu ada bang. Gue bakal selalu ada buat dengan syarat jangan gengsian." ,ucap Angkasa.

Ryan tersenyum.
"Kapan sih gue gengsian sama lo?" ,ucap Ryan yang dibalas gelak tawa oleh Angkasa.

"Ekhem ada yang akur nihh." ,ucap Tama papa Ryan dan Angkasa.

"PAPAA!" ,teriak Ryan dan Angkasa memeluk Tama.

*****

See you ANGKASA to next.

Angkasa andai lo nyata

749 word

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang