●ANGKASA 40 ✅️

52 4 0
                                    

SUPPORT

HAPPY READING~
.
.
.
.
.

Anggota geng motor FdM baru saja sampai di Panti Asuhan Kasih Sayang. Natan memperintahkan untuk mengeluarkan barang-barang yang akan mereka berikan.

Termasuk Aramoana juga cewe-cewe anak FdM lainnya ikut membantu. Raraa beberapa kali mengusap dahinya, panas menyeruak diarea sekitar wajah Raraa.

"Ngak bawa jedai Raa?" ,tanya Natcwa.

"Bawa tapi tinggal didalam totebag gue." ,ucap Raraa.

Setelah membantu-bantu sebentar, Raraa memilih duduk di pekarangan belakang panti untuk berangin-angin. Raraa menyatukan dan sedikit mengangkat rambutnya agar angin dapat menyapa leher belakang Raraa.

Sibuk berangin-angin, Raraa terkejut saat Angkasa datang dan langsung menggulung rambut Raraa jadi satu dengan jedai. Angkasa memberikan Raraa kipas portable, setelahnya Angkasa ikut duduk disebelah Raraa.

"Kaget dateng-dateng ada yang megang leher gue Saa." ,ucap Raraa.

"Hehee, gue cuma bantuin lo aja Raa. Maaf ya gue baru bisa merhatiin lo." ,ucap Angkasa.

"Gapapa, tadi memang semua agak ribet dan sibuk." ,balas Raraa.

Raraa mengarahkan kipas ke tengah antara Raraa dan Angkasa. Dengan cepat Angkasa merangkul Raraa.

"Biar anginnya ngak lewat gitu aja." ,ucap Angkasa saat Raraa menatap penuh tanya.

Raraa terkekeh, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Angkasa. Mereka sama-sama diam untuk beberapa saat.

"Saa, orang baru atau orang lama?" ,tanya Raraa.

Angkasa memegang bahu Raraa, menatap netra coklat Raraa.

"Orang gue maunya lo Raa." ,jawab Angkasa.

Pipi Raraa merah seketika. Sial! Mengapa malah berbalik ke Raraa?

"Ish! Bukan itu!" ,tukas Raraa.

"Yaa itu Raa. Kenapa? Pertanyaan random berbalik ke lo kah?" ,goda Angkasa.

"Angkasaa!!" ,kesal Raraa.

"Apa sayang?" ,kekeh Angkasa.

"Auah.!" ,Raraa hendak pergi meninggalkan Angkasa.

Namun, Angkasa lebih dulu menahan langkah Raraa.

"Eitss! Tungguin dong sayang." ,goda Angkasa.

"Ngak manggil sayang bisa?" ,tanya Raraa.

"Kenapa? Ngak sehat untuk jantung lo?" ,tanya balik Angkasa.

"Iyaa, ehh!" ,Raraa merutuki mulutnya bisa-bisanya Raraa keceplosan. Mana didepan Angkasa lagi.

"Oh yaa, wo- aaauuuu!!!" ,Angkasa terpekik Raraa mencubit pinggangnya keras.

"Shutt!!" ,ucap Raraa menutup mulut Angkasa.

Raraa melepaskan cubitan tersebut dengan santai. Angkasa mengusap bekas cubitan tersebut, Angkasa lupa jika gadisnya ini ajaib.

"Sakitt Raa. Segitunya lo salting, sampai brutal amat." ,keluh Angkasa.

"Tambah?" ,tawar Raraa.

"Ngak sayang, yukk masukk." ,alih Angkasa sembari menggandeng Raraa masuk kedalam panti.

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Where stories live. Discover now