2. Yang Berada di Sekitarmu

7K 853 97
                                    

Munggar mengenali petunjuk jalan itu meski hanya melihat rambunya sekilas.

KELUAR
500 meter
Ciganjur
Gandul
Cinere

Bagi Raka, itu adalah petunjuk untuk mengambil jalur paling kiri, bersiap keluar jalan tol.

Bagi Munggar, itu adalah pertanda dia harus memasukkan ponsel—yang sedari seolah lengket di telapak tangannya—ke kantong kemeja.

***

Munggar menyadari dia berperangai buruk.

Munggar tak pernah menyangkalnya.

Munggar mah emang begitu, ga tau kenapa, bawaan orok, begitu kata ibunya selaku.

Tidak selalu.

Kadang ibunya juga sampai harus berkata, Maafin Munggar ya, jangan diambil hati...

Wanita yang melahirkannya pun tak pernah menyangkalnya.

Menyadari bahwa anak mereka bermasalah selalu sulit bagi setiap ibu. Mereka yang melahirkanmu, yang tahu kamu pernah begitu manis dan lucu, tertawa tanpa gigi, terkekeh tanpa sebab....

Kalau kamu bertindak menyebalkan, sulit diatur dan keras kepala, orang lain bisa dengan mudah menghakimimu, kesal dan marah padamu...

Tapi di hati setiap ibu, perasaan kesal itu akan selalu bercampur dengan perasaan menyalahkan diri sendiri.

Mungkin karena ada yang kurang dariku dan dari pengasuhanku, makanya anakku jadi begini....

Munggar selalu punya masalah dengan manajemen emosinya.

Sejak kecil, dia sering mengalami tantrum yang membuatnya sampai menyakiti diri sendiri.

Begitu mengkhawatirkannya, sampai Dewi memutuskan untuk mendaftarkan Munggar pada terapi perilaku sejak dia masih kecil dan berlanjut hingga Munggar remaja.

Kini, setua ini, Munggar bisa meregulasi emosinya dengan lebih baik, tapi masalahnya; selalu ada saja yang membuatnya kesal.

Sebelum berangkat tadi, misalnya.

Di kantor, lumayan banyak yang jadi donatur di Tenang Hati; baik donatur tetap maupun tidak tetap.

Jadi tiap ada acara besar seperti ini, orang-orang dari akan berangkat secara bergantian dalam rombongan-rombongan kecil.

Kebanyakan pegawai perempuan mengambil jam pagi atau malah mengambil cuti sekalian—karena biasanya selain selain donatur para pegawai perempuan juga sekaligus sebagai relawan Tenang Hati.

Sebaliknya, kebanyakan pegawai lelaki—termasuk Munggar—hanya jadi donatur karena disuruh ibu atau istri mereka.

Karena ibu dan istri mereka relawan Tenang Hati, misalnya.

Atau, karena di tahun pertama wabah, ada keluarga mereka yang mendapat bantuan dari Tenang Hati, entah itu karena mendapat perawatan di RSnya atau dapat bantuan dari yayasannya.

Banyaknya teori konspirasi serta kampanye hitam di Internet membuat kepopuleran Tenang Hati turun jauh dibanding empat-lima tahun lalu.

Andai Kita Tak Pernah JumpaWhere stories live. Discover now