39. Seribu Tahun Kedamaian (7)

2.5K 465 75
                                    

Sudah hampir lima minggu lebih Bestari tinggal di rumah Munggar meski pada mulanya observasi Bestari direncanakan selama dua minggu saja...

Selama tiga minggu terakhir ini, Munggar selalu berusaha mengajak Ghaisan dan Martha bertemu. Karena sama-sama di Jakarta, jadwal Martha lebih fleksibel dan selalu bersedia.

Berbeda dengan Ghaisan yang tidak selalu ada di Cisarua. Ghaisan bahkan tidak selalu ada di Pulau Jawa....

Tapi dengan rutin, Munggar terus-menerus mengecek kesediaan Ghaisan untuk bertemu dan terus mengejar pihak Gu Xiang untuk meluangkan waktu Ghaisan.

Munggar ingin secepatnya mengakhiri masa observasi Bestari, agar keputusan selanjutnya selanjutnya bisa diambil; apakah pengobatan Bestari bisa dihentikan atau harus ada penanganan lanjutan.

Pada suatu titik, saking sulitnya mencari waktu luang bagi Ghaisan membuat pihak Gu Xiang menawarkan solusi lain; mengirim ahli lain dari Gu Xiang untuk menggantikan Ghaisan; mereka berjanji keahliannya sama mumpuninya dengan Ghaisan dan sama-sama memiliki pemahaman yang baik akan kasus Bestari.

Penawaran itu disampaikan ke Indah yang merupakan pengampu legal Bestari, tapi oleh Indah diteruskan lagi ke Munggar. Bagi Indah, siapa saja yang menangani Bestari tak masalah. Indah percaya bahwa mereka sama-sama akan memutuskan kalau pengobatan Bestari sudah selesai. Bestari yang sekarang sudah terasa seperti anak perempuannya yang telah lama hilang. Untuk apa lagi harus mencari-cari masalah lagi?

Sebaliknya, Munggar menolak tawaran itu--dia tidak mau orang lain menangani Bestari, Munggar hanya mau Ghaisan.

Dan Munggar berusaha menghindari praduga, apa pun yang keputusan Gu Xiang setelah mereka menyimpulkan soal keadaan Bestari, akan bisa Munggar terima.

Setelah empat kali dijadwalkan ulang, akhirnya pertemuan Martha, Munggar dan Ghaisan berhasil terlaksana hari Selasa ini. Untuk lokasi pertemuannya, mereka menyewa ruang VIP restoran Jepang di Jakarta Pusat agar privasi mereka lebih terjaga.

Martha tidak mungkin menerima Ghaisan dan Munggar di kantornya, seperti halnya Munggar tidak mungkin menerima Ghaisan dan Martha di kantornya.

Bertemu di Gu Xiang Cisarua jelas tidak mungkin karena terlalu makan banyak waktu di perjalanan pergi pulang sementara  Munggar dan Martha masih harus bekerja.

***

Ghaisan dan Martha sudah lebih dahulu ada di dalam ruangan VIP yang berupa ruangan 2 x 4 meter dengan lantai yang lebih tinggi dari lantai restoran dan lantainya ditutup tatami. Lampu dari anyaman bambu menggantung di tengah ruangan persis di atas meja, dengan meja hitam sebagai satu-satunya furnitur ada di tengah ruangan.

Ketika Munggar memasuki bilik itu, makanan sudah datang memenuhi meja, baik makanan pembuka atau makanan utama.

Tadi pagi Martha sempat menanyakan Munggar ingin makan apa, tapi Munggar hanya minta dipesankan apa saja asal mengisi perut; toh yang paling penting adalah mendiskusikan keadaan Bestari, tidak ada yang sungguh-sungguh datang ke pertemuan ini untuk menikmati asari butter yaki atau sushi platter.

Munggar sendiri lebih sibuk memikirkan soal laporan observasi Bestari yang sudah dia buat selama ini.

Selama lima minggu ini, Munggar dibantu Wita mencatat semua pengetahuan yang mereka dapatkan dari Bestari. Tiap malam, setiap Bestari sudah tidur, baik Wita maupuan Munggar mengeluarkan catatan masing-masing. Tadinya hanya dibuat menggunakan tulisan tangan dan sekenanya, namun mengingat Bestari tinggal makin lama di rumah Mungggar dan makin banyak hal yang dia katakan, pada akhirnya Munggar mengetik semuanya lalu mencetaknya.

Andai Kita Tak Pernah JumpaWhere stories live. Discover now