27. Salah Paham

17K 810 19
                                    

Minta tolong tandai kalo ada typo👌

Arzanka Arrion Gracio.

“Terimakasih.” ucap Bellissa, diikuti Zarra dan Naura, sembari tersenyum pada pelayanan kantin yang mengantar pesanan mereka.

Bellissa dan Zarra langsung meracik—menambahkan kecap, saus dan sambal ke mangkuknya masing-masing. Berbeda dengan Naura yang lebih memilih makanan ringan, karena sedang diet katanya.

“Sa ...,” Naura menyenggol siku Bellissa. “Liat, Sheryl gabung sama geng kelas dua belas.” ucapnya terkejut, menunjuk mantan teman dekatnya itu dengan tatapannya.

Bellissa mengikuti arah pandang Naura.

Melihat Sheryl yang tengah menghampiri meja kantin yang ditempati geng kelas dua belas, kakak kelas mereka, seperti yang diucapkan Naura. Geng yang terdiri dari empat orang cewek itu cukup rajin membuat masalah. Tidak hanya didalam tapi juga diluar sekolah. Sudah menjadi rahasia umum juga, mereka memiliki gaya hidup mewah namun ... ‘murah’.

Menatap Sheryl lama, Bellissa tidak menyangka sahabat masa kecil yang merangkap menjadi saudara tirinya itu semakin pergi menjauh darinya. Kekesalan Bellissa pada Sheryl setiap harinya memang semakin besar, seiring dengan ucapan dan tingkah laku yang Sheryl lakukan. Bahkan, sudah ditahap sedikit membencinya juga mungkin. Namun, melihat Sheryl yang senekat itu menuruti obsesinya, jelas saja ada rasa sedih dan khawatir yang menempati bagian lain dari perasaan Bellissa.

“Sheryl juga ngikutin gaya lo,” Naura memutuskan padangan dari Sheryl untuk menoleh pada Bellissa yang duduk disampingnya.

Bellissa mengangguk, lalu berkaca pada layar ponselnya yang gelap.

“Em. Padahal gue jelek banget kan, Ra,” ucapnya, sembari memainkan poni rambutnya.

“Najis, nggak usah sok jadi calon-calon pick me girl deh, Sa,” Naura memutar bola mata. “Kalo lo nggak cantik, Arrion nggak mungkin bakalan mau sama lo.” sambung Naura mencibir.

“Kan, cinta itu buta.” sahut Bellissa.

“Cinta itu buta tuh, cuma pribahasa doang. Bukan berarti Arrion nggak bisa liat lo beneran.”

Bellissa tertawa menanggapi kekesalan Naura. Tidak bermaksud merendah untuk dipuji juga.

Bellissa cantik dengan apapun yang dimilikinya, dengan kekurangan dan kelebihannya. Dan cewek yang lebih cantik darinya juga jelas ada, banyak.

Nyaris setiap kali berkaca, Bellissa akan memuji kecantikan yang dia punya. Namun, karena Bellissa hidup disekitaran Sheryl yang rajin perawatan dan bergaya modis, ditambah Mama yang sering membandingkannya, membuat rasa percaya diri Bellissa perlahan hilang dan berubah menjadi rendah diri atau insecure.

PRICELESSWhere stories live. Discover now