35. Star Syndrome

15.3K 871 16
                                    

Arzanka Arrion Gracio

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Arzanka Arrion Gracio.


“Hai, boleh gabung?” Elina menghampiri meja yang ditempati Bellissa dan teman-temannya. Dengan nampan makanan ditangan dan senyuman ceria.

Bellissa dan kedua temannya kompak menoleh lalu mengangguk. Zarra bergeser untuk berbagi tempat duduk.

Sorry, ya, kalau gue ganggu.” ucap Elina meringis. “Temen-temen gue lagi pada nggak mau ke kantin. Gue nggak nyaman kalau makan sendirian.”

“Nggak kok El, justru kita seneng kalau ramean.” sahut Naura, yang disetujui Bellissa dan Zarra.

“Oke, thanks, ya.” Elina tersenyum lagi.

Tadi pagi, saat tidak sengaja bertemu tatap, Elina menyapa lebih dulu. Melambaikan tangan dan memanggil nama Bellissa, dengan sapaan ceria. Bellissa kira, pertemanan mereka hanya sebatas kemarin. Karena Elina tipe orang yang tidak pernah mau lagi akrab dengan orang lain—selain teman-temannya.

Tidak hanya sekadar menyapa. Ternyata, Elina mengakrabkan diri dengan ikut bergabung semeja dengannya. Yang membuat orang-orang heran, karena tidak pernah melihat si cewek paling populer itu dekat dengan Bellissa dan dua temannya sebelumnya. Namun, bisa terlihat akrab seperti teman lama.

Mereka bahkan tengah tertawa, membahas yang terjadi kemarin. Menertawakan kepanikan dan ketegangan yang dirasakan satu sama lain.

Bellissa sempat memperhatikan Elina yang sedang tertawa. Dari sudut pandangannya yang sama-sama perempuan, Bellissa mengakui Elina cantik dan menarik. Cocok di nobatkan sebagai primadona. Bellissa sempat berpikir kenapa saat itu Allredo lebih memilih mendekatinya alih-alih Elina. Mereka sama-sama orang paling terkenal—disebut most wanted boy dan girl di angkatan. Bahkan tidak sedikit yang menjodoh-jodohkan. Namun, setelah tahu alasan Allredo mendekatinya Bellissa sudah tidak lagi merasa heran.

Allredo tidak menyukai perempuan.

Cowok itu mendekati Bellissa untuk dimanfaatkan, dijadikan taruhan. Dan taruhan dibuat untuk menutupi rahasia ketidaknormalan nya yang mulai dicurigai teman-temannya.

Mendekati perempuan hanya untuk menutupi ketertarikan pada sesama jenisnya, pada sesama laki-laki. Untuk tameng dianggap normal dan tetap disukai banyak orang.

Namun sayangnya, Allredo justru jatuh hati, pada pacar dari target taruhannya sendiri.

“Jaga baik-baik Arrion, Sa, yang mau sama dia bukan cuma dari kaum kita aja. Kaum adam juga ada yang ngincar ternyata.” ucap Naura lalu kembali tertawa.

Bellissa berdecak, sendok ditangannya dia genggam erat. “Jadi kemarin-kemarin tuh, gue di deketin cowok homo, ya?” ucapnya meringis geli.

“Ck, Sialan.” sambungnya mengumpat. “Gue yang dijadikan taruhan, cowok gue yang ternyata diam-diam diincar.”

PRICELESSKde žijí příběhy. Začni objevovat