23. Arti sebuah keluarga

492 32 0
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Selama dua minggu ini, Lea benar-benar telah berubah

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Selama dua minggu ini, Lea benar-benar telah berubah. Nilai gadis itu meningkat pesat di seluruh mata pelajaran. Bahkan ia menjadi salah satu siswi yang lolos terpilih pada babak olimpiade sains tingkat nasional.

"Le, lo ga cape? Bentar lagi mau ujian, dan di minggu tenang lo malah tetap harus berjuang buat olimpiade kaya gini...."

Alpha menatap gadis di depannya itu dengan sendu. Lea yang saat ini, memang lebih sering menampilkan senyum miliknya. Namun entah mengapa senyuman itu terasa menyimpan begitu banyak luka dan duka dibandingkan dengan senyuman Lea yang dulu.

"Ga kok Al, gue bahagia bisa sampai di titik ini. Gue bahagia dengan Lea yang sekarang,"

Mata Lea semakin menyipit lantaran senyuman gadis itu kian melebar.

Kini keduanya sedang berada di atas rooftop sekolah. Ya, Lea dan Alpha memilih menghabiskan waktu istirahat mereka dengan memandangi siswa-siswi yang berhamburan lalu-lalang dari atas sana.

"Le, jangan bohong sama gue..."

"Gue ga bohong Alpha. Gue baik-baik aja." jawab Lea berusaha keras untuk meyakinkan Alpha.

Gadis itu mulai memandangi tangannya yang ia angkat dan gerakkan secara perlahan ke atas, seolah hendak menggapai langit yang tinggi.

"Kalau gue udah bisa ngegapai segalanya... gue pasti bisa bahagia lagi kan, Al?"

Alpha dapat mendengar dengan jelas pertanyaan dari Lea tersebut. Namun, entah mengapa yang dapat ia lakukan hanya terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaan yang keluar dari bibir gadis itu.

Pertanyaan Lea mungkin terdengar biasa. Tapi bagi Alpha, pertanyaan itu mampu membuat dadanya terasa sesak luar biasa. Alpha sangat tahu bahwa di balik pertanyaan tersebut tersimpan luka dan nestapa yang sebesar semesta.

Alpha juga tahu, jika di balik pertanyaan tersebut, tersimpan sebuah harapan besar yang kapan saja dapat menjadi boomerang dan menghancurkan gadis itu dengan sendirinya.

"Le... gu--"

"Al, ayo jawab pertanyaan gue," pinta Lea dengan memotong ucapan Alpha. Bahkan kini, netranya terpaku fokus untuk menatap Alpha secara serius.

Alpha mengeluarkan napasnya perlahan sebelum berucap, "Dengar, bahagia itu bukan tentang memiliki segalanya, Le."

"Tapi segala keberhasilan bisa bikin gue bahagia Alpha..." pungkas Lea dengan tatapan sendunya

"Iya mungkin lo benar. Tapi maksud gue, lo masih bisa ngegapai kebahagiaan dengan cara sederhana,"

"Karna bahagia juga pasti akan datang walau keadaan kita hanya apa adanya,"

Hey, Alpha! [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora