38. Nestapa Terdalam

475 29 2
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Kalian bisa mutar lagu sedih versi kalian. Atau kalian juga bisa mutar yang ada di mulmed biar suasana part kali ini makin terasa.

Happy Reading, All.

Zhafran baru saja menepikan mobilnya di depan rumah Lea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zhafran baru saja menepikan mobilnya di depan rumah Lea. Di gerbang rumah gadis itu kini sudah terpasang sebuah bendera putih. Tidak sampai di sana, tenda dan banyak kursi juga telah dijajarkan dengan rapi. Rumah Lea pun sudah dipenuhi oleh kehadiran saudara jauh dan para tetangganya.

Belum sempat Zhafran berucap. Lea sudah lebih dahulu berlari keluar dari mobil pria itu. Lea terus berlari menerobos gerbang dan kerumunan orang-orang agar dapat masuk ke dalam rumahnya sesegera mungkin.

"Mama...." lirih Lea saat melihat tubuh kaku sang ibunda yang sudah tertutupi dengan kain.

"Jangan tinggalin Lea, Ma...."

Gadis itu mulai terisak pelan dengan air mata yang kembali berjatuhan. Lea... sungguh benar-benar tidak sanggup menghadapi kenyataan ini.

Gadis itu berjalan mendekat, lalu jatuh dan bersimpuh memeluk tubuh sang ibunda yang sudah tidak lagi bernyawa. Lea bahkan dapat merasakan dengan jelas kulit ibundanya yang sudah dingin. Seketika ia mulai menangis, meratapi nasibnya yang begitu kejam.

"Kita baru kemarin bicara. Lea baru aja nunjukin medali Lea sama Mama. Kenapa Mama ninggalin Lea secepat ini?"

"Mama ga mau kembali lagi? Nanti Lea hidup sama siapa di rumah ini kalau ga ada Mama?"

"Tolong, jangan tinggalin Lea kaya gini Mama. Maaf, ini semua salah Lea.... "

"Lea udah buat Mama pergi...."

Isakan yang begitu memilukan tersebut nyatanya mampu membuat beberapa pelayat menatap iba kepada Lea. Lirihan demi lirihan kalimat yang terlontar dari bibir pucatnya sukses mengundang beberapa orang di sana turut menangis. Mereka ingin menenangkan gadis itu, namun rasa iba membuat mereka membiarkan gadis itu sejenak dalam kebersamaannya yang terakhir kalinya bersama sang ibunda.

Zhafran dan Zeva yang baru saja masuk menyusul bahkan turut memalingkan wajahnya. Tidak sanggup melihat kondisi Lea yang begitu terpuruk. Begitu pula dengan Ana, Alaric, Ravindra, Damian, dan Ethan yang nyatanya telah berada di sana sedari tadi.

Ketujuh sahabat Lea tersebut seolah ikut merasakan penderitaan yang gadis itu alami. Mereka tidak pernah menyangka, gadis dengan senyum manis dan sering menebar tawa dimana pun ia berada tersebut kini sedang menangis dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Ma, tolong... jangan tinggalin Lea...."

Sementara Alpha yang baru saja tiba bersama Alexa dan Xandra sehabis mengurus beberapa perlengkapan langsung tertegun ketika menyaksikan Lea yang memeluk jenazah Tiara sembari menangis dengan terisak kuat.

Hey, Alpha! [END]Where stories live. Discover now