37. Izinkan Aku Beristirahat

530 32 2
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••


Saran lagu buat part ini :

[ Hold On - Chord Overstreet ]

Part II

Part II

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Mama...."

Suara serak Lea keluar dengan begitu lirih. Gadis itu mengerjap pelan, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

Yang dapat Lea lihat hanya sebuah ruangan putih. Dengan bau obat yang menyeruak masuk ke dalam hidungnya. Lea sadar, ia kembali masuk ke dalam ruang perawatan.

Sesaat setelah mengingat semua kejadian yang baru saja menimpanya. Seketika Lea langsung menangis dengan raungan yang terdengar memilukan bagi siapa pun jika mendengarkannya.

"Mama... Lea mau ikut mama,"

Gadis itu segera bangkit setelah mencabut lengan infus dan menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Sedikit darah terlihat keluar dari bekas selang infus yang ia lepaskan secara paksa.

Lea turut memaksakan kakinya agar bediri, walau keduanya seakan tidak lagi mampu untuk sekedar menopang berat badannya. Kaki gadis itu bergetar, bersamaan dengan punggung dan jemarinya yang memegang pinggiran ranjang sebagai tumpuan.

Setelah berhasil mengumpulkan seluruh kekuatannya, Lea langsung berjalan dengan langkah pelan untuk keluar dari rumah sakit tersebut.

Bukannya tidak ada yang menjaga. Tetapi saat itu, Zeva yang telah dititipi oleh Alpha untuk menjaga Lea menghilang entah kemana. Xandra, Alexa, Alpha, dan teman-temannya yang lain kini sedang sibuk mengurusi jenazah Tiara yang sedang dibawa ke kediaman Lea.

Jadi, hanya Zeva satu-satunya harapan untuk menemani Lea yang saat itu belum sadarkan diri. Semoga saja gadis itu cepat kembali dan segera menyadari hilangnya keberadaan Lea.

***

Suasana pada malam itu sungguh ramai. Banyak suara mesin kendaraan yang terdengar dari pinggir jalanan yang Lea tapaki kini. Namun, hiruk pikuk suasana kota yang bising seolah tidak menganggu renungan Lea sedikit pun.

Langkah gontai gadis terlihat mulai terhenti. Tepat di saat ia telah berada di tengah-tengah sebuah jembatan. Gadis itu pun memegang pinggiran jembatan tersebut dengan kuat, sembari memandangi langit malam dengan sorot putus asanya yang mendalam.

"Kenapa? Kenapa harus Mama? Lea butuh Mama, Tuhan...."

"Lea sayang Mama...."

"Sekarang hidup Lea hancur. Separuh dunia Lea seolah pergi,"

"Kenapa... Lea ga boleh bahagia?"

Hey, Alpha! [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz