24. Pentingnya Jagratara

439 33 0
                                    

🌸🌸🌸

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Brak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Brak

Pintu rooftop yang terbuka dengan keras berhasil menghentikan tawa dari Lea dan Alpha. Melihat sosok yang ada di pintu tersebut sukses membuat Lea merasa heran. Sementara Alpha, lelaki itu sudah mengepalkan tangannya erat tanpa sepengetahuan Lea.

"Nasta? Kenapa buka pint--"

"Alpha, gue mau bicara!" ucap Nasta tanpa mau mendengarkan Lea menyelesaikan ucapannya terlebih dahulu.

Lea pun menatapi Nasta dan Alpha secara bergantian. Tepat ketika melihat tatapan sengit yang terpancar dari keduanya, barulah Lea dapat merasakan ada sebuah kejanggalan di antara mereka.

"Alpha, lo ada masalah sama Nasta?" bisik Lea pelan agar Nasta tidak dapat mendengarnya.

Alpha pun menggeleng pelan untuk menjawab pertanyaan Lea. "Gue pergi dulu Le... cepetan turun. Jangan lama-lama di rooftop, nanti masuk angin," ucap Alpha sebelum melangkah pergi dengan disusul oleh Nasta di belakangnya.

Lea hanya dapat melihat kepergian kedua sahabatnya itu dengan perasaan yang teramat bingung. Entah mengapa ia merasa seperti ada yang disembunyikan oleh keduanya.

Lea yang tidak mau berpikir lebih jauh akhirnya kembali menatap pemandangan lapangan sekolahnya dari atas rooftop tersebut. Hingga akhirnya, sebuah keanehan yang terlintas di kepalanya berhasil memaksa gadis itu untuk berpikir lebih jauh.

"Tapi... kenapa Nasta menjauh ya akhir-akhir ini..."

"Dia... kaya ngemusuhin gue?"

Lea langsung menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. "Ga, ga mungkin Nasta kaya gitu Lea... "

"Tapi... selama sebulan ini memang gue ga pernah komunikasi lagi sama Nasta juga sih." monolog gadis itu ketika mengingat Nasta selalu menghindarinya ketika ia berusaha membuka sebuah obrolan.

"Haishh... semoga apa yang gue pikirin ga jadi kenyataan,"

"Karena gue... udah percaya sama lo, Nasta."

"Dan gue harap lo ga bakalan ngehancurin kepercayaan gue."

Sayangnya, Lea terlalu menggantungkan harapannya kepada seseorang. Tanpa dirinya sendiri tahu, bahwa harapannya bisa saja membawanya ke dalam lembah kekecewaan yang teramat dalam. Sebuah kekecewaan yang dapat membelenggunya dengan rantai tidak berujung di samudera terdalam.

Puk

Tepukan di bahunya membuat Lea tersadar dari lamunannya. Gadis itu pun langsung menatap ke sebelahnya. Dimana di sana terdapat Zhafran yang kini mulai panik ketika menatap tangannya sendiri.

Hey, Alpha! [END]Where stories live. Discover now