|9| FIRST GUEST

137 17 0
                                    

|The world is bad and will still look bad |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

|The world is bad and will still look bad |

Hello?

PART KEMARIN BISA DITERIMA GAK?

Ini aku janji cerita ini bakal santai dan gak banyak konflik tapi nih jari selalu nulis yang berat-berat kek gini.

Janji abis masalah Damian kita bakal seru-seruan. Aku juga capek nulis gak enak gini. Gak banget.

Aku kalo bikin cerita konfliknya selalu berat, kenapa gitu? Pas awal lagi ༎ຶ︵༎ຶ

Sudahlah.

Aku akan berusaha buat bikin masalah ini secepatnya kelar.

SELAMAT MEMBACA
___________________________

    Terlepas dari apa yang Arella pilih dan entah itu baik atau buruk untuk hidupnya, Arella akan menanggungnya sendiri. Bukan salah Mafioso tapi salahnya yang sudah begitu mempercayai orang. Namun dirinya tidak benar disalahkan, dia korban dan berhak untuk membalasnya. Arella tidak akan pernah melepaskan orang-orang yang sudah menyakitinya, siapa pun itu jika telah mengkhianati kepercayaannya Arella akan menusuknya sama seperti yang dilakukan pada dirinya.

   Pagi telah datang, memberikan kehidupan lagi pada semua mahluk di muka bumi ini. Menyejukkan udara yang belum di kotori lagi hingga seorang gadis yang baru bangun ini menatap ke depan cermin riasnya dengan sebuah kotak di tangan. Ia membuka kotak itu dan menemukan sebuah gelang dengan bentuk pistol kecil menggantung. Ia meraihnya lalu memakainya, dunia tidak bisa di tebak untuknya sekarang. Sesuatu yang awalnya ingin ia hindari justru kini akan ia masuki.

    Jarum jam menunjuk pukul 6.47 dan dirinya sudah siap dengan pakaiannya. Arella mengoleskan lipstick di atas bibirnya lalu bersiap untuk pergi.

    Seperti biasa, ketika ia keluar dari kamarnya Arella pasti menemuka kedua orangtuanya yang duduk sarapan. Ia menghampiri keduanya dan duduk di kursinya.

    Arella menatap lekat keduanya secara bergantian. Rasa tak tenang dan bersalah menemukan wajah bahagia keduanya. Apa jadinya senyum itu jika mereka tahu siapa Arella mereka yang sekarang. Bundanya menyadari bahwa putrinya kali ini seperti sedang menatapnya lekat.

    "Kenapa? Kamu merhatiin Bunda kek mo minta sesuatu!" lontar Aghna.

    Arella menggeleng tersenyum, "Bunda kenapa selalu mikir yang nggak-nggak terus sama Arella?"

MAFIOSO Where stories live. Discover now